Bagian 14

797 96 29
                                    

❪ A MIRACLE ❫

"Katanya lo di gebukin Hwan?"

Junghwan baru sampai di kelas 10-B, baru duduk, belum ada sedetik langsung di sembur pertanyaan dari Sungjun.

Junghwan mengangkat sebelah alisnya "Kata siapa?"

Sungjun mengernyitkan dahinya "Kata lo kemarin di chat."

Junghwan menepuk jidatnya sendiri, dia yang ngasih tau, dia juga yang lupa. Bagaimana sih?

"Oh iya iya, sorry gue lupa."

"Kenapa jadi pelupa gini nih? tumben amat."

Junghwan menghela nafas, dia menatap Sungjun dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Riki kemaren aneh banget Jun."

Sungjun mengernyitkan dahinya, dia langsung mendekat, tertarik dengan topik yang Junghwan bahas.

"Aneh gimana?" tanya Sungjun, penasaran.

"Kemaren kan gue di keroyok, nah lo tau siapa yang nolongin gue?" Sungjun menggelengkan kepalanya.

"RIKI BRO!" teriak Junghwan sembari menggebrak meja Sungjun.

"HA?! RIKI? CIUS LO?!" tak kalah heboh dari Junghwan, Sungjun teriak sampai menjadi pusat perhatian di kelas.

"Iya, udah gitu gue juga di anterin ke rumah sakit sama dia."

Sungjun bergidik ngeri "Kok horor njir?"

Junghwan menggeleng pelan, mungkin kalau dia kasih tau berita ini ke semua kelas langsung pada heboh deh. Ya karena memang tidak seperti Riki yang mereka kenal.

"Riki aneh akhir-akhir ini, waktu itu dia gak jadi mukul lo, sekarang dia nolongin lo" mendengar cerita Junghwan, membuat kepala Sungjun ikut pusing juga memikirkan tingkah Riki.

"Bukan cuma itu Jun."

"Anjir ada lagi?"

Junghwan menganggukkan kepalanya "Gue kan ngasih minuman buat dia di kulkas, awalnya sih kagak di terima, tapi paginya pas gue liat minumannya udah gak ada njir."

Sungjun berdecak "Mungkin di ambil anak kost lain."

Junghwan berpikir sejenak "Bisa jadi, tapi gak ah. Gue sempet ngeliat Riki buang botol minumannya ke tempat sampah."

Sungjun mengangguk "Kayaknya rencana lo berhasil Hwan, buktinya Riki mulai berubah."

"Tapi masa sih? cepet banget."

Sungjun berdecak "Giliran di kasih cepet malah ngeluh, ya bagus lah, gimana sih."

Iya juga ya, di kasih cepet harusnya Junghwan senang. Kalau beneran Riki mulai luluh, Junghwan semakin semangat sih untuk mendapatkan hati pujaan hatinya itu.

Tak lama kemudian satu teman mereka datang, siapa lagi kalau bukan Yejun, si kecil yang suka membaca buku.

"Pagi guys, eh itu muka Junghwan kenapa?" tanya Yejun setelah meletakkan tas di bangkunya.

"Kemaren di keroyok sama sekolah sebelah," balas Sungjun.

"Yang bener? tuh kan gue bilang apa, makanya jangan ikut campur Hwan, kena juga kan lo" Yejun geleng-geleng kepala, padahal sudah dia peringati berkali-kali tapi Junghwan nya batu sih.

"Ya maaf, gue gak bisa diem aja ngeliat yang begituan" Junghwan hanya tertawa kecil mendengar omelan dari Yejun.

"Tapi dia seneng soalnya di tolongin sama Riki," celetuk Sungjun bikin Yejun kaget.

a miracle ★ hwanki.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang