Bagian 16

804 87 15
                                    

❪ A MIRACLE ❫

"Eh lo tau gak?" tanya seorang siswa pada teman sebangkunya yang baru saja tiba dan meletakkan tasnya di meja.

"Apaan?" tanya siswa yang baru tiba itu, kemudian dia duduk di samping temannya.

"Kemaren ada kejadian lucu, preman sekolah di gendong sama anak baru dari kelas 10-A."

"Anjir, serius?"

"Iya, haha harusnya lo ngeliat, mukanya lucu banget" siswa itu tertawa terbahak-bahak mengingat betapa lucunya preman sekolah mereka yang paling di takuti kelas 10 di gendong oleh seseorang.

"Gue ada fotonya nih, mau liat?"

"Mau dong, penasaran gue."

Mereka berdua pun melihat foto tersebut dan setelah melihat foto yang di potret diam-diam itu mereka berdua langsung tertawa kencang.

"Anjir lucu banget, ah nyesel gue gak ngeliat langsung."

"Hahaha, bener lucu banget kan dia?"

Keduanya langsung terdiam setelah mendengar suara yang tidak asing di telinga mereka.

Dan satu pukulan keras pun mendarat di kepala mereka. Mereka berdua hanya bisa diam dengan kepala tertunduk.

Mereka tak berani melawan, nyali mereka seketika menciut karena tahu siapa yang ada di samping mereka sekarang.

"Pagi-pagi udah ngomongin orang, gak baik loh. Kalian harus dapet hukuman" Pemuda itu tersenyum, membuat mereka berdua semakin ketakutan.

"R-Riki, kita-"

BUKK!

Riki tidak membiarkan siswa itu menyelesaikan kata-katanya, dia langsung memukul siswa itu dengan keras sampai siswa yang dia pukul jatuh dari kursinya dan mengeluarkan darah dari hidungnya.

Riki mengambil ponsel milik siswa itu yang terjatuh, setelah itu dia menghapus foto yang baru saja dua sekawan itu lihat.

"Puas ya ngetawain gue?" Riki menghampiri siswa yang baru saja dia pukul, kemudian dengan tega menginjak perutnya.

"M-Maaf, maafin gue. G-Gue janji gak bakal gitu lagi," mohon siswa itu dengan suara yang bergetar.

Riki mendengus, sebenarnya dia ingin sekali membunuh orang ini, tapi karena dia tak mau membuat masalah pagi-pagi jadi dia urungkan niatnya.

"Cepet pergi beliin gue makanan, kalo lo gak mau gue pukulin" siswa itu langsung mengangguk cepat. Riki berdecak, kemudian menarik kakinya dari atas siswa itu.

Setelah itu dengan buru-buru siswa tersebut pergi dari kelas dan pergi menuju kantin untuk membelikan Riki makanan.

"Lo, kerjain pr gue" Riki melempar 3 buku tulisnya di meja. Riki mendekat kemudian merangkul teman dari siswa tadi.

"Harus selesai hari ini dan harus 100 semua, ngerti?" siswa tersebut hanya mengangguk mendengar perintah dari Riki.

Riki tersenyum kecil, kemudian menepuk pundak siswa itu dan menjauh dari mejanya. "Lo beruntung hari ini," ujar Riki sebelum akhirnya pergi dari kelas tersebut.

Siswa itu langsung bernafas lega setelah Riki keluar dari kelasnya. Riki benar, hari ini dirinya beruntung karena tak menjadi target pukulan seperti teman sebangkunya tadi.

Sementara di depan pintu kelas, sudah ada keempat temannya yang menunggu. Riki langsung menghampiri keempat temannya itu.

"Wah hari ini kacau banget ya, btw kenapa gak lo pukulin? biasanya lo pukul brutal," tanya Jaeho. Entah kenapa akhir-akhir ini dia merasa Riki bersikap lembut pada orang-orang.

a miracle ★ hwanki.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang