7. Kepulangan Abang Pertama

12.8K 907 25
                                    

ASING

Happy Reading

.
.

🎶 Ariana Grande - Fantasize


Minggu pagi ini diawali Geya dengan jogging keliling komplek. Dia bangun lebih awal oleh alarm yang sengaja disetel semalam, mencegah agar dirinya tidak kebablasan tidur dan berakhir kesiangan.

Geya bangkit, cuci muka, lalu gosok gigi. Masuk ke walk in closet, kembali membongkar isi lemari mencari outfit yang cocok. Usai bersiap Geya turun ke ruang makan. Minum susu tidak boleh dia lewatkan.

"Susunya udah bi?"

Bi Ratih dan beberapa pelayan sontak berbalik, "Lho non Geya mau ke mana pagi-pagi begini?"

"Mau lari pagi, sekitaran komplek aja kok."

"Ini non susunya."

Geya menerima gelas itu dengan senang hati, "Thanks!"

"Pulangnya jangan siang banget ya non," ucap bi Ratih mengundang kerutan halus di keningnya.

"Emang kenapa bi?"

"Non Geya lupa ya, hari ini den Galaxy 'kan pulang," ucap bi Ratih hati-hati.

Geya mengangguk acuh seraya meletakkan gelas susu yang sudah kosong, "Iya terus? Saya gak mungkin harus nyambut dia 'kan bi? Yang bener aja. Udah ya, saya pergi dulu, bye!"

Langit yang berawan cukup membuat suasana hati Geya membaik. Benar-benar pas. Geya suka lari pagi dengan kondisi cuaca yang tidak terlalu terik. Yah walaupun matahari pagi menyehatkan tapi tetap saja dia lebih suka dengan langit cerah berawan.

Suasana pagi itu pun lumayan ramai. Geya memutuskan untuk mengikuti kemana orang-orang itu berlari. Dan tujuan terakhir adalah sebuah taman yang terletak di tengah-tengah komplek. Tidak hanya luas, taman itu juga terdapat banyak stan-stan berbagai macam makanan dan minuman.

Setelah merasa cukup akhirnya Geya berhenti. Dia meluruskan kakinya di atas rerumputan sambil mengatur napas. Matanya mulai menyapu ke sekeliling.

"Ada nasi uduk gak ya?"

"Soto boljug tuh."

"Atau ketoprak?"

Geya berjalan mencari makanan yang bisa mengisi perutnya saat ini. Lama berkeliling dia memilih untuk makan bubur ayam saja. Kelihatannya enak dan kebetulan tidak terlalu ramai jadi tidak perlu menunggu lama. Setelah pesanannya tiba Geya makan dengan tenang.

"Ngenes banget gua kaga ada hp," ucapnya tiba-tiba berdecak kesal. Niatnya Geya ingin membeli ponsel baru saja, namun dia juga butuh ponsel si pemilik tubuh. Setidaknya akan ada informasi tambahan mengenai kehidupan Geya selain dari sepenggal ingatan yang ia peroleh.

"Kenapa di sini?"

Sebuah suara berhasil mengalihkan perhatian Geya. Dia menoleh ke samping kiri, tempat duduk yang tadinya kosong kini terisi oleh seorang cowok asing.

"Lo ngomong sama gue?" Cowok itu mengangguk, "Siapa? Kenal gue?"

Cowok itu hanya mengangkat sebelah alisnya. Karena tidak mendapatkan jawaban apapun, Geya pun mengangkat bahunya acuh dan kembali menyantap buburnya yang tersisa sedikit. Terserah siapa cowok asing itu. Mau dia kenalan Geya atau bukan, tidak ada urusan dengannya.

"Lo lupa Galaxy pulang hari ini?"

Geya acuh, pura-pura tidak dengar dan tetap fokus pada makanannya. Lelah mendengar nama Galaxy terus disebut. Memang kenapa kalau Galaxy balik? Kenapa seolah-olah dirinya sangat dibatasi hanya karena kepulangan abang pertama Geya?

Transmigrasi | Asing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang