ASING
Happy Reading
.
.🎶 Mariah Carey - Obsessed
Geya terperangah tak percaya. Jantungnya hampir saja berhenti atas ucapan yang baru saja keluar dari mulut Galaxy. Apa dia sudah kehilangan akal sampai berani bicara seperti itu pada adiknya?
Geya melirik ke arah si kembar ingin tahu reaksi keduanya. Geya pikir Langit maupun Angkasa akan sama terkejut seperti dirinya. Tapi tidak. Mereka keliatan biasa saja, seolah tidak ada yang salah dengan kalimat yang dilontarkan si sulung.
"Gak usah pura-pura lupa. Opsi itu emang udah ada dari dulu, dan gak pernah berubah," jelas Langit datar.
Geya mendengus samar hampir tertawa, "Sinting. Gue adek lo, sialan."
"Sejak awal gak ada yang pernah nganggep lo adek," balas Galaxy dingin.
"Ah, gitu ya."
Menundukkan kepala lalu mengangguk pelan beberapa kali. Hari ini Geya akhirnya paham dengan hubungan pemilik tubuh dan ketiga abangnya.
Membayangkan Geya asli selama ini hidup dibawah tekanan perasaan abang-abangnya membuatnya merinding. Kini dia tahu mengapa pemilik tubuh sangat patuh dan ketakutan pada Galaxy dan si kembar. Dia mengerti mengapa tubuh ini selalu bergetar tanpa sebab setiap berhadapan dengan mereka bertiga.
Galaxy, Langit, dan Angkasa. Meski selalu menatap pemilik tubuh dengan sorot benci dan tak suka. Tetapi kebencian mereka berbeda. Bukan Geya yang mereka benci. Tapi takdir yang membuat mereka tidak bisa memiliki Geya seutuhnya. Galaxy, Langit, dan Angkasa hanya sanggup mengontrol Geya dibawah status kakak dan adik. Tak bisa lebih dari itu.
Ya. Itu bukan benci yang selama ini Geya kira. Galaxy dan si kembar justru sangat mencintai adik mereka. Saking cintanya sampai melampaui tahap cinta seorang kakak kepada adiknya. Perasaan ketiganya jelas salah. Tidak normal. Dan dilarang.
Dan sekarang dirinya terjebak di antara orang-orang tidak normal ini. Geya mengutuk Darius, Malinka, dan Ningrum. Bisa-bisanya tidak sadar kalau ada yang salah dengan anak-anak mereka.
Atau Galaxy saja yang terlalu pandai menyembunyikan masalah ini dari orang tua mereka? Itu sedikit masuk akal melihat bagaimana reaksi para pelayan di kediaman ini. Galaxy memang benar-benar pandai menutup rapat mulut mereka.
"Gue gak nyangka selama ini Geya hidup bersama orang-orang sinting kayak kalian."
Galaxy dan si kembar mengernyit tak suka. Perkataan Geya jelas menyinggung mereka. Meski ada kejanggalan dari ucapan cewek itu, namun itu tidak cukup membuat perhatian mereka teralih.
"Kalian nyuruh gue lukain diri gue sendiri, atau tidur sama kalian." Geya berpindah ke hadapan ketiganya, "Oke. Katakanlah gue setuju dengan opsi kedua. Terus selanjutnya gimana? Solusi apa yang kalian punya kalo nanti gue hamil?"
Galaxy maju lebih dekat kepada Geya. Tangannya mulai menarik pinggang ramping itu sedang tangan yang satu lagi mengelus sebelah pipi Geya, "Kita main aman. Gue gak bakal biarin hal itu terjadi. Gue juga peduli dengan masa depan lo."
"Lo bisa jamin?"
Galaxy mengangguk mantap. Pandangan cowok itu telah mengabur. Hasrat yang telah ia tahan beberapa tahun ini mencoba memberontak dari dalam. Mungkin sedikit lagi dia bisa melepaskannya pada seseorang yang selama ini membuatnya gila. Mungkin mimpi yang selalu berulang setiap malamnya, memiliki hubungan romansa dengan Geya akan segera terwujud.
Namun melihat senyum remeh muncul diwajah Geya membuat Galaxy termenung sesaat. Detik berikutnya tubuhnya terhuyung ke belakang setelah didorong keras oleh cewek itu. Mata Galaxy kembali menyorot nyalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi | Asing
Teen FictionAlluna Deolinda, di ultahnya yang ke-17 tahun justru mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya. Dia bertansmigrasi ke tubuh Ayuna Geya Ranawijaya yang memiliki orang tua super sibuk, 3 abang yang tidak pernah menganggap dirinya, serta sepupu ppb...