ASING
Happy Reading
.
.🎶P!NK Ft. Nate Ruess - Just Give Me A Reason
Malinka meraih mantel serta tasnya bersiap untuk pergi. Beberapa bawahan keluar lebih dulu membawa beberapa koper besar.
"Mami sama Papi bakal di sana satu bulan. Selama itu juga Mami gak mau dengar ada masalah. Awas aja kalau Mami dapet laporan yang enggak-enggak tentang kalian, Mami kirim ke Korut!"
"Siap Mih," jawab Langit dan Angkasa patuh.
"Serahin semua sama Galaxy mih."
"Kalian dengerin apa kata abang kalian. Jangan bandel! Terutama kamu Geya. Jangan buat masalah selama kami pergi. Paham kamu?" peringat Darius menatap serius putrinya.
"P-paham.. Pih," cicit Geya pelan sembari menundukkan kepala. Melihat itu Langit tersenyum remeh sambil mengode pada kembarannya.
"Uang jajan udah Mami transfer masing-masing."
"Hati-hati di jalan." Angkasa melambaikan tangan, "Dan jangan cepat kembali," ucapnya pelan namun masih dapat didengar Geya hingga seluruh tubuhnya bergetar.
"Hoi."
Geya mengerjab takut, ia mendongak pada Galaxy yang menatapnya dingin, "I-iya bang-- argh!"
"Udah berapa kali gue bilang? Jangan pernah panggil gue abang." Galaxy mencengkram rambut Geya tanpa ampun.
"T-tapi.. bang Galaxy e-emang abang aku"
"Gue gak pernah sudi jadi abang lo!" Galaxy mendorong kepala Geya kasar membuat Langit tertawa, "Semalam lo gak jalanin perintah gue. Jadi malam ini lo tidur di luar kayak biasa."
"A-aku udah coba ngomong sama Mami! Tapi Mami gak mau denger dan ngotot pengen aku bareng kalian. Sumpah! Tolong percaya sama aku. Aku udah yakinin Mami gak mau sekolah di sana." Geya berlutut di kaki Galaxy sambil menangis tersedu-sedu, "Tolong jangan suruh aku tidur di kolam. A-aku takut di sana, gelap d-dan dingin."
Langit senyum sinis, "Alesan. Bilang aja lo gak sungguh-sungguh minta ke Mami. Gue tau isi otak lo Geya. Lo gak lebih dari cewek munafik!"
"E-enggak! Aku b-beneran udah ngomong pengen di sekolah khusus cewek. T-tapi Mami.. tetep mau aku sekolah di tempat Eyang."
"Hhhh.. dosa apa gue harus satu sekolah sama seonggok daging gak berguna kayak lo, Geya," keluh Langit geleng-geleng kepala sambi memijat pelipisnya.
"Satu lagi," sahut Angkasa buka suara, "Kata Lalita kemarin lo pulang bareng cowok. Siapa dia?"
Tubuh Geya menegang seketika. Dia memalingkan muk ke lantai, tak berani menatap Angkasa yang saat ini menatapnya dingin. Tanpa sadar jari jemarinya meremas rok panjang bermotifnya.
"Cowok?" desis Langit melebarkan matanya.
Galaxy sekali lagi menarik rambut Geya agar gadis itu mendongak kepadanya, "Siapa?"
"Shh.. s-sakit.."
"Lo gak mau jawab? Apa perlu gue cari tahu sendiri siapa yang nganterin lo? Lo pasti tahu apa yang bisa gue lakuin ke cowok itu," ucap Galaxy tak main-main. Geya menggeleng ribut tanpa bisa menahan tangisnya.
"Gak! T-tolong.. D-dia cuma sekedar temen kelompok aku. Kemarin arah pulang kita samaan, j-jadi dia nawarin buat pulang bareng."
"Seneng pulang bareng cowok lain?" ketus Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi | Asing
Teen FictionAlluna Deolinda, di ultahnya yang ke-17 tahun justru mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya. Dia bertansmigrasi ke tubuh Ayuna Geya Ranawijaya yang memiliki orang tua super sibuk, 3 abang yang tidak pernah menganggap dirinya, serta sepupu ppb...