17. Dia Si Bungsu

10.7K 871 202
                                    

ASING

Happy Reading
.
.

🎶Christina Aguilera - Genie In A Bottle

Ningrum mendekat begitu penata rias selesai dengan pekerjannya. Wanita beraura mahal itu tersenyum puas. Putri tirinya benar-benar perwujudan dewi. Meski Darius mungkin akan mengamuk, tapi dia pikir sudah waktunya melibatkan Geya disetiap acara perayaan. Geya adalah anak bungsu dan putri satu-satunya yang lahir di dalam keluarga Ranawijaya.

"Why mom? Am i look bad?"

Ningrum tertawa kecil, "No! Kamu semurna. But, you sure with that dress?"

"Yeah! I like this one."

Geya bangkit dari duduknya berjalan menuju cermin. Tubuhnya dibalut gaun putih susu dengan bagian dada yang sedikit rendah serta belahan di sisi paha kanan. Rambutnya dibiarkan tergerai indah dan dibuat lebih bergelombang.

Setelah semuanya siap Geya langsung berangkat bersama Ningrum. Mobil mercedes hitam itu melesat melewati jalanan kota yang untungnya tidak terlalu padat sehabis hujan. Selama perjalanan menuju hotel Geya hanya diam mendengar Ningrum berbicara. Memberitahu Geya untuk bersikap anggun dan tenang selama acara berlangsung. Ningrum juga memberitahu tamu-tamu penting yang perlu Geya sapa untuk menjalin lebih banyak koneksi.

Setelah hampir setengah jam perjalanan akhirnya tiba di hotel. Ningrum keluar pertama lalu berjalan ke sisi lain memutari mobil. Para wartawan penasaran. Ningrum seolah menunggu orang lain dari dalam mobilnya juga.

Tak lama Geya keluar setelah menenangkan degup jantungnya yang mendadak berdetak cepat. Bukan, bukan karena gugup. Geya justru tengah mengontrol diri saking senangnya dirinya akan diliput banyak orang.

Suara klik kamera bersama cahaya kelap kelip terus menyambut kehadiran Geya. Ningrum mengajak Geya berpose sebentar kepada para media. Beberapa bertanya dengan siapa Ningrum datang dan apa hubungan mereka.

"She's our lovely daughter. Geya Ayuna Ranawijaya."

Pernyataan Ningrum semakin membuat media tak terkendali. Mereka terus menekan Ningrum maupun Geya agar berbicara lebih banyak. Namun beberapa staff hotel bergerak cepat membawa keduanya ke dalam guna mencegah kegaduhan berlebih.

Sementara di dalam ballroom beberapa tamu undangan yang telah hadir pun dibuat penasaran dengan keributan yang berasal dari luar. Hal itu pun tak luput dari perhatian sang pemilik acara.

"Apa yang terjadi? Kenapa ribut sekali?"

Tak lama seorang bawahannya mendekat, "Para media, tuan. Mereka ribut setelah Nyonya Ningrum tiba bersama seorang gadis."

"Gadis? Siapa?" Seorang wanita paruh menyaut.

"Katanya dia.. si bungsu Ranawijaya."

Pasangan suami istri itu saling melirik. Tidak ada yang tahu mereka tengah berbagi pikiran yang sama. Wanita paruh baya itu tersenyum kecil sambil melirik ke sekitar dan berbisik pada suaminya.

"Aku rasa kita akhirnya bisa membicarakan hal itu."

"Iya sayang. Aku bakal atur semuanya."

Transmigrasi | Asing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang