ASING
Happy Reading
.
.🎶 Dewa 19 - Sedang Ingin Bercinta
Geya mendengar seksama penjelasan guru di depan. Tangannya gesit mencatat point-point penting yang disampaikan. Hingga perhatiannya teralihkan oleh beberapa murid kelas XII IPA 2 memasuki lapangan dengan setelan olahraga khas RHS. Matanya mengerling pada dua sosok yang berjalan berdampingan, Langit dan Angkasa.
Kalau diperhatikan meski keduanya merupakan kembar seiras namun masing-masing punya style penampilan yang bertolak belakang. Dari segi sikap pun sangat berbeda. Langit cenderung mencolok dengan selalu mengenakan aksesoris seperti gelang dan anting. Langit juga punya tato vertikal di belakang lehernya. Sementara Angkasa lebih suka mengenakan hoodie atau sweeter.
Geya berkedip sekali ketika matanya bertemu dengan sorot milik Angkasa. Keduanya saling bertatapan cukup lama sampai Geya mengalihkan perhatiannya kembali pada guru, tanpa tahu cowok itu menarik sedikit sudut bibirnya.
Seusai menjelaskan pak Hedy memberikan tugas praktek secara individu. Geya segera mengambil buku tugas serta alat tulis yang dibutuhkan kemudian beranjak keluar kelas bersama yang lain
"Geya!" seru Cakra berlari menyamakan langkahnya, "Bareng ya!"
"Tapi gue gak akan ke taman samping."
Cakra mengernyit, "Lah terus?"
"Taman belakang. Di sana lebih banyak tumbuhan."
"Tapi di sana 'kan tempatnya anak-anak bolos. Kalo lo digangguin gimana?"
Geya mendengus, "Ya gangguin balik lah."
"Ck ya udah gue tetep ikut lo."
"Yakin?"
"Iya!"
Taman belakang yang dimaksud adalah taman yang letaknya bersisian dengan gerbang sekolah. Tidak ada penjaga di sana jadi sering dimanfaatkan sebagai tempat nongkorong anak-anak bolos selain rooftop dan gudang lama.
Geya dan Cakra berbelok melawan arah dari teman-teman mereka. Mereka melewati 3 gedung untuk sampai di taman tersebut.
"Not bad," gumamnya melihat sekeliling taman tersebut. Dia dan Cakra mulai memasuki taman itu lebih jauh, mencari tumbuhan yang bisa menjadi objek praktikum mereka. Tidak lama Geya melihat sebuah tumbuhan bunga Yarrow indah berwarna putih tak jauh dari posisinya berdiri.
"Gue ke sana."
Cakra mengikuti arah yang ditunjuk Geya dan mengangguk, "Kalo gitu ayo--"
"Enggak! Lo ke arah lain," sanggahnya.
"Kenapa? Ntar lo--"
"Gak mau tau! Gue sana, lo ke sana. Titik."
Cakra mendengus kecil, "Ya udah. Tapi kalo ada yang gangguin langsung teriak manggil gue, oke?"
Geya mengangguk dan melangkah menuju tanaman Yarrow sementara Cakra pergi ke arah lain. Gadis itu duduk ditanah, mengeluarkan alat tulisnya dan mulai mencatat. Sesekali menyetuh bunga itu lalu menulis lagi.
Saat hampir menyelesaikan tugas, tiba-tiba Geya dikejutkan oleh seseorang yang berjongkok di sebelahnya, ikut memerhatikan bunga Yarrow tersebut. Geya menghentikan gerakan tulisnya dan menoleh kecil sementara cowok itu memiringkan kepala balas menatapnya.
"Oh, lo si ganteng yang kemarin. Sagara bukan?"
Sagara mengulas senyum lebar, "Ngerjain tugas?"
"Hm. Tugas pak Hedy," jawab Geya kembali melanjutkan catatannya, "Lo sendiri, bolos?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi | Asing
Teen FictionAlluna Deolinda, di ultahnya yang ke-17 tahun justru mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya. Dia bertansmigrasi ke tubuh Ayuna Geya Ranawijaya yang memiliki orang tua super sibuk, 3 abang yang tidak pernah menganggap dirinya, serta sepupu ppb...