Gulf mengerjapkan matanya pelan, merasa kepalanya berdenyut. "Ini dimana?" gumamnya, merasa bingung dan tidak mengenali lingkungan sekitarnya.Dia beranjak langkahnya tertuju untuk keluar, mencoba mencari petunjuk. Suara Mew yang keras dan tegas menarik perhatiannya.
"Saat menjalankan tugas, hati-hati dalam bicara dan tindakan. Jangan tanyakan yang tidak perlu, dan jangan katakan yang tidak perlu," instruksi Mew kepada para anak buahnya yang berbaris rapi.
"Apa kalian mengerti?"
"Siap! Kami mengerti."
Semua mata segera tertuju pada Gulf yang berdiri dengan kemeja kebesaran dengan wajah tampak bingung. Mew, yang menyadari kehadiran Gulf, segera berbalik dan terkejut. "TUTUP MATA KALIAN!" perintahnya.
Mew cepat-cepat mengambil jas untuk mengikatnya di pinggang Gulf, menutupi pahanya yang terbuka. "Fort!" tegurnya ketika melihat Fort mencoba mengintip. Fort segera menutup matanya.
"Aakhh! Lepasss!" pekik Gulf ketika Mew menggendongnya dan membawanya kembali ke dalam ruangan.
"Ja, menurut Lo, siapa cowok itu?" bisik Fort pada Ja. "Setau gue cuma artis wanita itu yang ngejar-ngejar kak Mew selama ini," lanjutnya.
"Iya, pantesan kak Mew ngga pernah ngelirik cewek itu, orang dia sukanya cowok. Jadi menurut gue, cowok tadi kakak ipar kita yang asli," balas Ja dengan yakin.
"Mew!! Turunin akuuu!" Gulf memberontak, mencoba melepaskan diri dari gendongan Mew.
Mew menurunkan Gulf dan menutup pintu, takut ada orang lain yang melihat. "Kamu mau balas dendam? Saya yang udah nyelametin kamu kemaren malam," ujarnya sambil menuangkan air putih ke dalam gelas.
"Nih." Gulf menerima gelas yang disodorkan Mew. Mew berjongkok untuk memakaikan sandal pada Gulf. "Pakai sandalnya, lantainya dingin."
Setelah itu Mew kembali berdiri, tersenyum tipis pada Gulf.
"Siapa yang nyuruh kamu bawa aku ke sini?" Tanya Gulf pada Mew.
"Kemaren malam kamu mabuk, saya ngga bisa nganterin kamu pulang. Jadi saya bawa ke sini. Kalo ngga ke sini, kamu mau kita pergi ke hotel?" Tanyanya santai namun berhasil membuat Gulf gugup.
"K-kamu-" ucapan Gulf terhenti ketika melihat senyuman Mew, dia lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Lupain, aku udah maafin kamu."
Gulf meminum airnya, dirinya kembali gugup saat Mew berjalan mendekat dan mengukung dirinya di antara lengan besarnya.
"Kamu ngga penasaran, gimana kamu pakai kemeja itu?" Tanya Mew dengan menaikkan sebelah alisnya.
Gulf berpikir sebentar, lalu mengerjapkan matanya pelan. Sedetik kemudian dia mendorong tubuh Mew hingga terlepas dari kungkungan pria besar tersebut. Dia merasa wajahnya memerah, "Jangan macam-macam!" ucapnya dengan nada tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Amidst Betrayal (End)
RandomJangan salah lapak! ini lapak BXB! Gulf, seorang pria yang terjatuh dan koma selama tiga tahun setelah mengetahui tunangannya berselingkuh, bangkit dengan rencana balas dendam. Dia berpura-pura amnesia sementara perusahaan ayahnya dirampas oleh tu...