part 10: canda dan ciuman

569 77 12
                                    

Mew dan Gulf kini berada di dalam mobil, siap untuk pulang ke hotel setelah menghabiskan hari yang melelahkan mencoba berbagai jas pengantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mew dan Gulf kini berada di dalam mobil, siap untuk pulang ke hotel setelah menghabiskan hari yang melelahkan mencoba berbagai jas pengantin.

"Mew, jangan lupa tujuan sebenarnya kamu beradu akting sama aku," ucap Gulf dengan nada tegas dan serius, membuat Mew tersenyum tipis, sebuah senyuman yang penuh makna. "Saya kan udah bilang, kalo saya akan membuat aktingnya terlihat nyata."

Gulf mendengus kesal hingga Mew terkekeh pelan, sebuah tawa yang tersembunyi di balik ekspresi seriusnya. Dia memajukan badannya, matanya masih fokus menatap Gulf, seolah-olah mencoba membaca apa yang ada di balik tatapan Gulf.

Gulf terkejut ketika wajah mereka hanya berjarak beberapa senti, dia menatap Mew yang sedang memasangkan seatbelt untuknya dengan rasa terkejut yang tercampur bingung.

Mereka saling berpandangan, mata mereka saling bertemu, saling menatap dalam. "Gimana akting saya?" bisik Mew dengan suara rendah yang langsung dibalas Gulf dengan mendorong dadanya.

"Kalo kamu masih suka ngelewatin batas, kamu pergi Aja. Lagian kamu udah ngga mau lagi saham yang aku janjiin waktu itu, kan?" ucap Gulf dengan nada sedikit meninggi, mencoba menutupi kekecewaannya.

"Sebenarnya yang saya ingin bukan sahammu, tapi---"

"Aku mau jalan-jalan sendirian. Kamu pergi aja dulu," potong Gulf dengan nada tegas lalu keluar dari mobil.

Mew menghela nafasnya pelan, dia membiarkan Gulf pergi untuk menenangkan pikirannya, berusaha meredam kekecewaan yang mulai memenuhi hatinya.

Gulf berjalan tanpa tujuan, dia memikirkan perlakuan Mew selama ini kepadanya. Setiap momen bersama Mew berputar dalam pikirannya.

Saat Mew mengobati luka di kakinya.

Saat Mew menggendongnya.

Saat Mew menciumnya.

Saat Mew membelikan sepatu untuknya.

Saat Mew selalu melindunginya.

Bohong kalau Gulf tidak jatuh hati pada pria itu. Namun dia harus menepis rasa itu untuk mencapai tujuan awalnya.

Sibuk melamun, Gulf tidak menyadari kalau dirinya sedang menyebrang. Hingga tiba-tiba ada truk yang membunyikan klaksonnya membuat Gulf tersadar.

Sreeett

Mew segera menarik tangan Gulf hingga keduanya terjatuh bersama. Gulf yang shock pun menatap Mew yang ada di bawahnya. Namun pria itu malah melempar senyum padanya, sebuah senyum yang membuat hati Gulf bergetar.

***

Mew menatap Gulf dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kamu mau bilang 'makasih' gitu?" ucapnya, suaranya lembut namun penuh tanya. Gulf mengangguk, membuat Mew tersenyum tipis.

"Sejak kapan mengangguk jadi cara bilang 'makasih', ya?" Gulf kemudian membenarkan duduknya dan memalingkan wajahnya, rona merah jelas terlihat di pipinya.

Love Amidst Betrayal (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang