Gulf masih terjaga, tubuhnya merasa lelah tapi pikirannya terus melayang memikirkan perlakuan Smith dan Mew padanya yang berbeda jauh. Akhirnya Gulf memutuskan untuk mencari Mew, hatinya berdebar-debar dengan kecemasan.
Saat membuka pintu, Gulf terkejut melihat Mew yang sedang berdiri sambil memainkan ponselnya di depan kamar hotelnya.
"Kenapa belum tidur?" Tanya Mew membuat Gulf mengangguk kecil. "Kamu.... Ngapain di sini?"
"Melindungimu," balas Mew dengan suara yang tegas dan serius. Mew tidak ingin hal-hal lain terjadi lagi pada Gulf. "Saya ngga bakal ngebiarin siapapun lagi masuk ke kamarmu untuk menyakitimu."
"Tapi kamu.. kejadian tadi sore--"
"Maaf," ujar Mew dengan nada yang penuh penyesalan. "Saya seharusnya ngga ngelakuin apa yang ngga kamu sukai. Tapi---" ucapan Mew menggantung kerana ragu untuk mengatakan kalimat selanjutnya.
"Tapi apa?" Tanya Gulf penasaran.
"Saya akan menunggu sampai kamu siap." Gulf menahan nafasnya lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"A-aku nyari kamu karena ada hal penting yang mau aku omongin," ujar Gulf sedikit gugup.
"Apa?"
"Belakangan ini, Smith semakin menekanku. Aku ngga bisa terus terusan nyari alasan buat dia. Jadi aku pikir, mungkin... Kamu bisa pura-pura mengejarku? Atau bantu aku buat menghentikkan dia," lanjut Gulf.
"Kamu mau saya pura-pura ngejar kamu?" Tanya Mew yang di balas anggukan kepala oleh Gulf.
"Saya cuma pura-pura ngejar kamu kan?" Tanya Mew lagi.
"Iya."
Mew kemudian maju agar semakin dekat dengan Gulf kemudian Mew tersenyum tipis. "Kamu mau saya beradu akting sama kamu?" Ujarnya dengan rasa senang. "Boleh," lanjutnya.
"Karena itu akting, jadi saya harus membuatnya terasa lebih nyata. Apa kamu nanti ngga bakal menyesal?"
Tanpa menjawab ucapan Mew, Gulf segera masuk dan menutup pintu. Dia memegang dadanya yang berdetak dengan kencang.
Sedangkan di luar sana Mew terkekeh pelan karena merasa senang. Dia terus senyum-senyum sendiri sampai pelayan di sana menatap Mew bingung.
"Padahal wajahnya kayak orang bener."
***
"Sayang, aku minta maaf. Kemarin aku terlalu emosional. Tapi itu semua karena aku merindukanmu, setelah kamu sadar kita belum pernah dekat lagi seperti dulu," ucap Smith dengan nada penuh penyesalan, mencoba mengalihkan perhatian Gulf yang sedang fokus pada latihan gymnya.
Gulf hanya mengabaikannya, dia mengambil isapan panjang dari botol air mineralnya sebelum menatap Smith. "Sayang, aku akui kemarin aku salah. Tapi Mew juga bukan orang baik. Kamu tau nggak? Dia punya niat buruk terhadapmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Amidst Betrayal (End)
RandomJangan salah lapak! ini lapak BXB! Gulf, seorang pria yang terjatuh dan koma selama tiga tahun setelah mengetahui tunangannya berselingkuh, bangkit dengan rencana balas dendam. Dia berpura-pura amnesia sementara perusahaan ayahnya dirampas oleh tu...