part 7: liburan

578 75 19
                                    

"Smith udah ngalihin sebagian besar aset perusahaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Smith udah ngalihin sebagian besar aset perusahaan. Keliatannya sesuai hukum dan ngga ada kejanggalan apapun," ujar Mew sambil menyerahkan berkas pada Gulf.

"Jadi kita masih belum bisa nyingkirin dia? Kita kayaknya perlu waktu lebih banyak lagi buat dia balikin aset yang udah di ambil." Tanya Gulf yang masih sibuk membaca berkas itu.

"Ada satu lagi," ujar Mew membuat Gulf mendongak menatap pria itu. "Kemarin, dia nganterin Bow liburan." Gulf terdiam, mencoba memahami ucapan Mew.

Ceklek

Keduanya menoleh ketika mendengar suara pintu terbuka. Terlihat Smith masuk dengan membawa sesuatu di balik jasnya.

"Gulf," panggil Smith namun tatapannya mengarah pada Mew. "Aku mau ngomong secara pribadi sama kamu."

Gulf lalu memberikan berkas yang ia baca kepada Mew, kemudian Mew keluar dari sana setelah menatap Smith.

"Gulf sini." Smith menarik tangan Gulf agar Gulf berpindah untuk duduk di sofa. Gulf pun yang tak tahu apa-apa hanya mengikuti pria itu.

"Gulf." Smith mengeluarkan sebuah foto yang ia sembunyikan di balik jas. Foto itu merupakan foto pertunangan mereka. "Apa kamu masih ingat ini?"

"Sayang, tiga tahun lalu kalo kamu ngga kecelakaan, pasti sekarang kita udah di panggil Daddy papah," ucap Smith dengan sangat dramatis.

"Setiap kali aku liat foto ini, aku pasti ngerasa sedih sampe pengen nangis." Gulf membuang pandangannya sambil menghela nafas.

"Tapi, aku malah hilang dari ingatanmu," lanjut Smith yang berpura-pura menangis. "Sekarang udah waktunya buat mencari lagi waktu kita yang hilang." Smith kemudian meletakkan foto itu di atas meja dan menarik tangan Gulf untuk ia genggam.

"Gulf, aku udah memeriksa, tanggal. Di tanggal tiga bulan ke depan ada hari yang baik. Ayo kita menikah," ajak Smith membuat Gulf sedikit terkejut.

"Smith, apa kamu masih cinta sama aku?"

"Kenapa kamu tanya kayak gitu? Tentu sayang! Aku masih sangat mencintaimu." Gulf menganggukkan kepalanya, dia perlahan menarik tangannya dari genggaman Smith.

"Hufftt... Tapi aku ngga ngerasa perasaan yang kayak dulu lagi. Mungkin karena aku udah koma lama, dan abis sadar terjadi banyak masalah. Jadi aku rasa, udah waktunya kita untuk...."

"Berpisah?!" Tanya Smith pada Gulf. "Sayang, tolong jangan kayak gini. Kalo aku ada salah kamu bisa ngasih tau aku," lanjutnya dengan memohon.

"Kamu mikirin apa sih? Mana mungkin aku rela ngelepasin kamu?" Ucap Gulf membuat Smith menghela nafasnya lega.

"Jadi maksud kamu apa?"

"Mmmm menurut aku, udah waktunya buat kita pergi liburan. Untuk memulai hubungan kita berdua lagi," ujar Gulf membuat Smith sedikit kecewa namun ia berusaha menutupinya.

Love Amidst Betrayal (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang