part 1: konfrontasi

986 115 14
                                    

"Gimana menurutmu?" Tanya Gulf pada Smith, calon suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana menurutmu?" Tanya Gulf pada Smith, calon suaminya. Mereka kini sedang meninjau persiapan pernikahan mereka yang akan di laksanakan esok pagi.

Smith menganggukkan kepalanya, tangannya merengkuh pinggang Gulf agar semakin dekat. "Sangat cantik, aku udah ngga sabar buat besok," bisiknya membuat Gulf terkekeh kecil.

"GULF!" Gulf menoleh ketika seseorang memanggilnya. Di sana ada sahabatnya yang sedang berjalan menghampirinya.

Bow Maylada, sahabat Gulf sejak mereka berada di sekolah menengah atas. Pertemuan mereka telah membangun ikatan persahabatan yang kuat hingga sekarang.

"Udah berapa persen persiapannya?" Tanya Bow ketika sudah berada di depan Gulf. "Mm, hampir selesai, mungkin tinggal beberapa lampu yang belum dipasang."

"Masih nggak nyangka sahabat gue bakal menikah besok. Apalagi calon suaminya tampan kayak Smith," seru Bow sambil melirik Smith.

"Lo kayak ngga pernah lihat pria tampan, Bow," balas Gulf dengan tawa kecil di akhir kalimatnya.

"Oh iya, gue mau ke sana dulu ya. Mau liat makanannya," lanjut Gulf yang diangguki oleh Smith dan Bow.

Bow menatap kepergian Gulf dengan senyum miring, dia mendekati Smith lalu mengelus dada bidang pria tersebut.

"Jangan Bow, masih banyak orang di sini," bisik Smith sambil menurunkan tangan Bow.

Ya, di belakang Gulf, mereka berdua menjalin hubungan rahasia. Sebenarnya mereka hanya ingin merebut kekayaan yang dimiliki Gulf.

"Gimana kalo ngga ada orang?" tanya Bow dengan nada menggoda. Smith tersenyum kecil, dia menyingkirkan rambut Bow ke belakang telinganya.

"Aku bakal bikin kamu ngga bisa berjalan." Bow tertawa kecil, dia mendorong tubuh Smith dan memberi isyarat agar pria itu pergi ke kamar yang berada di lantai atas.

Setelah itu Bow memanggil pelayan untuk memberikan sebuah kotak kecil untuk Gulf. "Tolong berikan ini pada Gulf," pinta Bow yang diangguk oleh pelayan tersebut.

Sebelum menyusul Smith, Bow memperhatikan punggung Gulf yang sedang sibuk berbicara dengan beberapa pekerja WO.

"Maaf tuan, ada titipan dari nona Bow," ujar pelayan sambil memberikan kotak putih kepada Gulf.

Gulf tersenyum lalu menerimanya, "Ah, terima kasih." Setelah itu pelayan itu pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.

Gulf membuka kotak itu, di dalamnya terdapat kertas yang dilipat. "Untuk sahabat terbaikku, aku telah menyiapkan sesuatu di kamar. Segeralah melihatnya."

Gulf menggelengkan kepalanya pelan setelah membaca surat itu. Dia menyimpan kembali surat itu di dalam kotak dan bergegas menuju kamar yang dimaksud Bow.

"Nomor berapa tadi? 376 ya?" Gumam Gulf berusaha mengingat nomor kamar yang tertera di surat, dia mencermati angka di setiap pintu dan setelah menemukannya Gulf segera membuka pintu kamar tersebut.

Love Amidst Betrayal (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang