JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!
[Tandai typo kalo ada]
.🦋.
09. Bolehkah dia Cemburu?
Yuki sudah siap dengan setelan baju hitam polos dengan dilapisi cardigan hitam-putih yang melekat di tubuhnya. Setelah selesai bersiap-siap, gadis cantik itu keluar dari kamar dan menghampiri kembali Kenzio.
Sejenak ... Kenzio terpesona dengan penampilan Yuki sekarang. Bahkan, lelaki itu tidak berkedip sama sekali saat menatap gadis di depannya. Cantik, itu yang ada di pikiran Kenzio sekarang.
“Mau aku colok, tuh, mata?!” Yuki menatap tajam bola mata Kenzio seolah-olah ingin mencongkel beneran kedua mata Kenzio, saat menyadari Kenzio sedang menatapnya.
Kenzio menelan salivanya saat tertangkap basah oleh Yuki. “Galak banget, sih?” Yuki tidak mempedulikan ucapan Kenzio, ia justru menghampiri Alesha yang sedang menonton televisi diikuti oleh Kenzio.
“Ma?” panggil Yuki ketika sudah mendekati mamanya. Alesha langsung menoleh kala sang anak memanggil.
“Aku ijin pergi, ya?”
“Iya, hati-hati kalian berdua. Jangan pulang terlalu malam,” pesan Alesha kepada dua manusia di depannya.
“Iya, Tan. Aman itu,” balas Kenzio dengan tersenyum. Alesha mengangguk percaya, sedangkan kedua sejoli itu menyalami punggung tangan perempuan itu sebelum pergi dari sini.
>>🦋<<
“Kamu mau bawa aku ke mana?!” teriak Yuki, karena jalanan saat ini sedang ramai. Jadi, sedikit susah jika dia tidak berteriak. Dia penasaran, lelaki di depannya akan membawa dirinya ke mana.
“Ke KUA mau?!” tanya Kenzio yang disertai dengan teriakan juga.
“Gak usah aneh-aneh kamu.”
“Serius amat, sih? Tapi, kalo misalkan beneran mau ayok aja. Gue udah siap, kok, jadi suami lo.” Yuki tidak menjawab pertanyaan itu. Yuki justru menikmati pemandangan yang ada di Jakarta.
Untung saja dia sekarang memakai cardigan, kalau tidak pasti kulitnya akan terbakar oleh sinar matahari. Karena suasana siang hari ini sungguh panas, beda sekali dengan Jogja.
Kedua sejoli itu telah sampai di tempat tujuan, ternyata Kenzio membawa Yuki ke Mall. Yuki turun ada motor lelaki itu sembari melepaskan helm yang ada di kepalanya.
“Ngapain, sih, kita ke sini?” tanya Yuki penasaran.
“Gue mau ngajak lo nonton. Katanya ada film bagus yang baru-baru ini rilis, ayok.”
Yuki mengikuti jejak langkah Kenzio dari belakang. Kenzio yang menyadari hal itu, dia langsung menarik Yuki agar jalan di sampingnya, bukan di belakang. “Lo bukan bodyguard gue. Jadi, jalan di sebelah gue.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in November [TERBIT] ✓
Teen FictionTersedia di Teori Kata Publishing! Kisah ini menceritakan tentang kisah cinta seorang gadis selama di bulan November yang terjadi di Jakarta. Dirinya terpaksa harus pindah ke Jakarta untuk sementara waktu karena sang papa mendapatkan tugas di sana. ...