JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!
[Tandai typo kalo ada]
.🦋.
08. Diajak Kenzio
Kenzio sedari tadi sedang fokus menunggu balasan chat dari Yuki. Sudah dua jam lamanya pesan yang dia kirimkan kepada Yuki tidak dibalas oleh gadis itu. Padahal yang dia lihat, Yuki sedang aktif di aplikasi hijau, tetapi mengapa Yuki tidak membalas pesannya?
Dia mengembuskan napasnya kesal. Lelaki itu melemparkan asal benda persegi panjang yang dia genggam. Biasanya dia yang selalu membaca pesan orang lain, tetapi sekarang? Kenapa dia yang harus merasa hal ini?
Seorang lelaki yang mengenakan kacamata hitam itu baru saja memasuki kamar, dia dibuat heran dengan wajah sang sahabat yang seperti terlihat sedang kesal. Dia menutup pintu kamar, kemudian duduk di sebelah Kenzio.
“Kenapa lo? kusut amat, tuh, muka. Kayak gak pernah di setrika,” celetuk Arvan tiba-tiba.
“Baru kali ini ada yang berani gak balas chat gue,” ucap Kenzio menatap lurus ke depan.
Lelaki yang mengenakan kacamata hitam itu tertawa mendengar penuturan sahabatnya. “Gila? Cuma gara-gara itu, muka lo kusut?” tanya lelaki itu disela-sela tertawanya.
“Diem lo! Bukannya bantuin, malah ketawa,” sahut Kenzio ketus.
Seketika Arvan menghentikan tawanya. “Gue harus bantu lo gimana?”
Kenzio membalikkan badan menghadap ke lelaki yang mengenakan kacamata itu. “Serius lo mau bantu gue?”
Arvan berdeham. “Gue harus ngapain?”
“Gue mau lo lacak di mana alamat rumah Yuki.”
Arvan mengangguk paham. “Jadi, anak baru itu yang menganggu pikiran lo?”
“Gak usah banyak bacot lo. Cepetan lakuin!” desak Kenzio ngegas.
“Apa yang gue dapet kalo misalkan gue berhasil dapetin alamat rumah, tuh, cewek?” tanya lelaki itu menaikkan sebelah alisnya.
“Anjing lo!” maki Kenzio, dia berusaha sabar menghadapi sikap temannya itu. “Lo mau apa?”
“Simpel aja, gue mau nomor wa cewek yang kemarin datengin lo di sekolah.”
“Ambil, tuh, nomornya. Gak butuh gue,” ucap Kenzio menunjukkan ke arah ponsel dengan dagunya. Saat tangan Arvan ingin meraih ponsel Kenzio, dengan cepat Kenzio mengambil duluan ponsel miliknya.
“Lo lacak dulu alamat rumah Yuki, baru gue kirim nomornya,” ujar Kenzio yang membuat lelaki berkacamata itu memutar bola mata.
Demi nomor wa, tuh, cewek. Dia mengambil laptopnya di atas meja belajarnya dan duduk kembali di tempat semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in November [TERBIT] ✓
Roman pour AdolescentsTersedia di Teori Kata Publishing! Kisah ini menceritakan tentang kisah cinta seorang gadis selama di bulan November yang terjadi di Jakarta. Dirinya terpaksa harus pindah ke Jakarta untuk sementara waktu karena sang papa mendapatkan tugas di sana. ...