JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!
[Tandai typo kalo ada]
.🦋.
06. Sekolah Bareng Zervino
Yuki dan Zervino telah sampai di sekolah sekarang, banyak sekali yang melihat ke arah mereka. Namun, kedua manusia itu tidak mempedulikan tatapan murid-murid sini dan terus melangkahkan kakinya. Zervino memeluk posesif pinggang gadis itu, seolah-olah Yuki hanya miliknya seorang.
Itu cowoknya, murid baru juga?
Mereka pacaran, ya?
Yah, padahal gue mau deketin cewek itu.
Ganteng anjay, murid barunya.
Dll.
Begitulah kira-kira bisikan murid sini mengenai kedekatan Yuki dengan Zervino. Lelaki itu tidak memberikan kesempatan untuk Yuki menoleh.
Lelaki itu menoleh ke arah Yuki. “Gak usah didengerin omongan orang sirik,” bisik Zervino tepat di telinga Yuki.
“Tugas kamu sekarang, anterin aku ke ruang kepala sekolah.” Lelaki itu mengusap-usap lembut rambut gadis itu.
Yuki memutar bola mata malas. “Kira-kira kita satu kelas gak, Vin?” tanya Yuki.
“Mana aku tau.” Yuki mencubit pelan perut lelaki itu hingga membuat Zervino meringis kesakitan.
“Ih! aku serius, Vin.”
“Udah aku duga, sih, kalo kamu itu gak bisa jauh dari aku,” ucapnya kepedean dengan diiringi tertawa kecil.
“Aku cuma mau memastikan aja.”
“Berdoa aja, semoga kita satu kelas.”
Kini kedua manusia berbeda jenis kelamin itu telah sampai di depan pintu ruang kepala sekolah. Gadis itu menoleh ke arah lelaki di sebelahnya.
“Udah, masuk sana,” titah Yuki kepada Zervino.
“Temenin dong. Masa aku sendiri?”
Yuki berdecak kesal melihat tingkah Zervino. “Iya-iya.” Tangan Yuki mulai mengetuk beberapa kali pintu itu kemudian membuka pintu hitam di depan dengan perlahan.
“Assalamualaikum, Miss.”
Guru tersebut langsung menoleh ke arah mereka berdua. “Waalaikumsalam. Ada apa, Yuki?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in November [TERBIT] ✓
Fiksi RemajaTersedia di Teori Kata Publishing! Kisah ini menceritakan tentang kisah cinta seorang gadis selama di bulan November yang terjadi di Jakarta. Dirinya terpaksa harus pindah ke Jakarta untuk sementara waktu karena sang papa mendapatkan tugas di sana. ...