JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!
[Tandai typo kalo ada]
.🦋.
21. Sisi Lain Alfarezi
Gadis cantik dengan rambut panjang itu sedari tadi hanya menopang dagu seraya mencoret-coret asal bagian belakang di buku tulis miliknya. Pikiran Yuki terus berkelana menjelajahi kejadian tadi pagi. Bahkan, Yuki tidak mendengarkan Guru yang menjelaskan di depan.
Ia masih tidak percaya secepat itu hubungannya dengan Kenzio berakhir, walaupun mereka tidak memiliki hubungan apa pun. Ternyata hubungan tanpa status jauh lebih menyakitkan dari pada hubungan pacaran.
Nyatanya, kisah yang singkat memiliki kenangan yang hebat. Kalau saja ia tahu endingnya seperti ini, sudah dari dulu ia tidak akan menerima kehadiran Kenzio.
Zervino menyenggol pelan lengan Yuki. “Kamu kenapa melamun terus?” tanya Zervino yang sedari tadi memperhatikan gadis itu.
Gadis itu sontak langsung menatap wajah Zervino bingung. “Kenapa, Vin?” tanya Yuki.
“Lagi mikir apa? Aku liat kamu melamun terus dari tadi.”
Yuki menggeleng pelan. “Gak ada.”
Laki-laki itu terus menatap wajah Yuki. “Bohong banget.”
“Mana ada aku bohong,” bantah gadis itu.
“Kalo kamu gak bohong coba tatap muka aku,” pinta Zervino mengangkat dagu Yuki agar menatap wajahnya.
Zervino tersenyum manis saat kedua mata mereka bertemu selama beberapa menit. Walaupun dirinya sudah biasa melihat wajah Yuki sedekat ini, tetapi entah kenapa jantung Zervino selalu saja merasa deg-degan.
Ya Allah ... rasanya dia tidak ingin dipisahkan oleh perempuan di depannya.
Brak!
“Woi!” teriak Alfarezi.
Yuki dan Zervino seketika terkejut saat mendengar suara teriakan yang diiringi dengan gebrakan meja. Mereka berdua langsung menoleh ke arah sang pelaku.
Sialan, nih, orang! maki Zervino dalam hati. Ingin sekali rasanya dia menghajar wajah sok polos itu sekarang.
“Udah kali tatapannya,” goda lelaki itu dengan tersenyum penuh arti. Yuki langsung membuang wajahnya ke sembarang arah.
“Apa, sih, lo? Ganggu tau gak?!” sentak Zervino yang hanya dibalas cengiran oleh Alfarezi.
“Ciee! Yang gak mau diganggu, nih!” ujar lelaki itu mengedipkan sebelah matanya.
“Bacot lo! Udah sana pergi, jauh-jauh dari gue.”
“Ih, Abang. Kok, ngusir Adek, sih?” ucap Alfarezi dengan nada diimut-imutin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in November [TERBIT] ✓
Ficção AdolescenteTersedia di Teori Kata Publishing! Kisah ini menceritakan tentang kisah cinta seorang gadis selama di bulan November yang terjadi di Jakarta. Dirinya terpaksa harus pindah ke Jakarta untuk sementara waktu karena sang papa mendapatkan tugas di sana. ...