٭࣭ ャ › Part 25 𖤩 ˖࣪، Ꮺ !

56 18 62
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!

[Tandai typo kalo ada]

.🦋.

25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25. Kejutan di Hari Ulang Tahun

Saat ini Yuki tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah karena hari ini dia akan melakukan upacara memperingati hari Guru. Kebetulan juga hari ini hari ulang tahunnya yang ketujuh belas tahun, sedari tadi senyum Yuki tidak pernah luntur dari wajahnya.

“Pagi, Ma, Pa,” sapa Yuki mencium satu-persatu pipi Alesha dan Arsen.

Alesha tersenyum manis ke arah Yuki. “Pagi sayang! Ceria amat kayaknya.”

“Emangnya Mama gak tau ini hari apa?”

Perempuan yang berstatus sebagai mamanya Yuki itu mengerutkan dahinya. “Hari Sabtu, 'kan?” tanya Alesha.

“Ih! Bukan, Ma!” jawab Yuki dengan nada kesal.

“Terus apa, dong?” tanya Alesha lagi.

“Tebak lagi dong?”

“Hari Guru?” sahut sang Papa, gadis itu sontak langsung menoleh ke belakang.

“Bukan, Pa!”

“Kok, bukan? Kan, ini memang hari Guru,” timpal Alesha.

Yuki membuang napasnya kasar. “Terserah, deh. Yuki kesel sama kalian.” Gadis itu langsung pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

>>🦋<<

Yuki memasuki kelasnya dengan wajah cemberut. Di koridor tadi banyak sekali yang tidak suka melihat kehadiran Yuki. Namun, gadis itu tetap melanjutkan langkahnya tak peduli karena kata Zervino 'gak usah didengerin omongan orang sirik'.

Yuki menaruh kasar tasnya di meja hingga membuat Zervino yang sedang main games online sedikit tersentak. “Apa liat-liat?!” tanya Yuki menatap tajam wajah Zervino.

Zervino menatap heran pada gadis itu, tidak biasanya Yuki bersikap seperti ini. Apa Yuki pms, ya? Pikir Zervino bertanya-tanya.

“Minggir kamu!” Tidak mau membuat Yuki semakin emosi, lelaki itu mengikuti perintah Yuki, sedangkan Yuki masuk ke dalam dan duduk di kursi seraya menidurkan kepalanya di atas meja.

Zervino kembali duduk di kursi dan men-silent ponselnya. Lelaki itu kini menghadap ke arah Yuki. “Kenapa hm?” tanya Zervino. Satu tangannya Zervino mengelus lembut rambut Yuki.

Yuki menoleh. “Kesel aku sama Mama, Papa.”

“Kesel kenapa?” tanya Zervino dengan suara lembutnya.

“Masaan mereka gak tau ini hari apa.”

“Hari Guru, kan?” tanya Zervino.

“Tuh, kan! Jawaban kamu sama kayak Papa.”

Love in November [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang