JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!
[Tandai typo kalo ada]
.🦋.
03. Teman Baru(?)
XII IPS 1, Yuki membaca papan nama yang terletak di pintu kelas. Gadis yang mengenakan cardigan hitam itu mengikuti langkah Miss Riri masuk ke dalam kelas.
Ruang kelas yang tadinya ramai seperti pasar, kini menjadi senyap seperti kuburan saat melihat Miss Riri masuk ke ruang kelas dengan membawa seorang gadis di sebelahnya. Seluruh murid yang ada di kelas kompak kembali ke kursinya masing-masing. Saat ini, Yuki kembali menjadi pusat perhatian.
Bu Riri berdiri di hadapan para murid, menatap satu-persatu muridnya. “Selamat pagi semuanya!” sapa Miss Riri dengan semangat.
“Pagi, Miss.”
“Baik. Hari ini kita kedatangan murid baru ... saya harap kalian bisa bersikap baik kepadanya.” Miss Riri menoleh ke arah Yuki dengan senyum ramah.
“Silahkan perkenalkan diri kamu.”
Yuki menoleh sekilas ke arah guru tersebut, kemudian mulai memperkenalkan dirinya. “Yuki Aliesha, pindahan dari Jogja.”
Miss Riri kembali menatap seluruh muridnya. “Oke, ada yang mau bertanya?” Salah satu murid laki-laki berkacamata yang ada di pojok kanan mengangkat tangannya ke atas dengan semangat.
“Saya, Miss!”
“Ya, silahkan Arvan.” Lelaki itu berdiri dari tempatnya, sebelum berbicara dia berdeham terlebih dahulu.
“Hai, Nona manis yang berdiri di sana! Kamu udah punya pacar apa belum?” Pertanyaan itu mengundang sorakan dari teman sekelasnya, sedangkan Miss Riri hanya menghela napasnya pelan.
“Kalau belum kita jadian, yuk!”
“Stop!” titah guru tersebut. Seketika suasananya kelas menjadi hening, sedangkan Arvan kembali duduk di kursi dengan posisi dia melipat kedua tangannya di dada dan menatap lurus ke depan.
Miss Riri menatap ke arah Yuki. “Kamu duduk di sebelah Acavella. Acavella angkat tangan kamu,” perintah Miss Riri.
Merasa namanya disebut Acavella mengangkat tangannya ke atas. Gadis yang mengenakan cardigan hitam itu berjalan menghampiri kursi tersebut.
“Siapa guru kalian hari ini?” tanya Miss Riri.
“Sir Bobby, Miss,” ujar salah satu murid yang rambutnya berkuncir dua.
“Oke. Kalian kerjakan tugasnya beliau kalau ada, saya permisi dulu.”
Setelah guru tersebut keluar dari ruang kelas, gadis yang berada di sebelah Yuki kini menoleh ke arah Yuki dengan tersenyum ceria, dia mengulurkan tangannya. “Halo! Kenalin gue Acavella Cheryna, lo bisa panggil gue Vella not Aca."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in November [TERBIT] ✓
Ficção AdolescenteTersedia di Teori Kata Publishing! Kisah ini menceritakan tentang kisah cinta seorang gadis selama di bulan November yang terjadi di Jakarta. Dirinya terpaksa harus pindah ke Jakarta untuk sementara waktu karena sang papa mendapatkan tugas di sana. ...