٭࣭ ャ › Part 22 𖤩 ˖࣪، Ꮺ !

68 21 90
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!

[Tandai typo kalo ada]

.🦋.

22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

22. Bertemu Mantan

Saat ini, Yuki dan Zervino sedang membereskan kembali alat tulisnya karena bel pulang sudah berbunyi dua menit yang lalu. Lelaki itu menoleh ke arah Yuki yang sedang sibuk memakai tas.

“Lis, kamu tunggu di parkiran duluan, ya?”

Dahi gadis itu mengerut. “Loh, kenapa?” tanya Yuki heran.

“Aku mau ke toilet dulu,” ucap Zervino dengan menyengir, sedangkan gadis itu menganggukkan kepalanya.

“Jangan lama-lama,” ucap Yuki yang diangguki oleh Zervino.

“Siap!” Yuki berjalan meninggalkan Zervino lebih dulu, sedangkan lelaki itu melangkahkan kakinya ke toilet yang ada di sebelah tangga.

Dari kejauhan, bola mata Yuji tidak sengaja melihat seorang laki-laki dengan jaket hitam polos sedang bersandar di pinggir motor hitam miliknya di parkiran. Sepertinya dia sedang menunggu pacarnya, itu yang ada di pikiran Yuki sekarang.

Yuki menghiraukan lelaki yang sedari tadi memperhatikan dirinya seraya dengan tersenyum penuh arti. Ia merasa risih saat ditatap seperti itu oleh orang yang berdiri di sana.

Yuki melanjutkan langkahnya menuju ke motor milik Zervino, tetapi tiba-tiba saja satu tangan Yuki di cekal oleh pria yang mengenakan jaket hitam tersebut. Ia sedikit tersentak dengan apa yang dia lakukan terhadap dirinya.

Sebisa mungkin Yuki berusaha melepaskan cekalan tangan Zaki. Namun, laki-laki itu semakin mengeratkan genggaman tangannya.

“Halo, mantan!” bisik Zaki membuat bulu kuduk Yuki berdiri.

“Apaan, sih? Lepasin tangan aku!” titah Yuki berkali-kali menghempaskan tangannya.

“Gak!” bentak Zaki.

Jujur saja, Yuki sangat takut dengan tatapan lelaki di depannya. “Mau kamu apa, sih?” teriak Yuki.

“Gue mau ... lo balikan sama gue!”

“Sampai kapan pun, aku gak akan pernah mau balikan sama kamu!”

Perkataan Yuki benar-benar membangkitkan emosi yang ada di dalam diri Zaki. Darah Zaki mendidih mendengar penolakan dari Yuki. Seumur hidupnya, dia tidak pernah mendengar penolakan dari lawan bicaranya dan dia sangat membenci hal itu.

“Gue tau lo masih cinta sama gue! So, balikan sama gue atau ....” Dia menghentikan sebentar ucapannya membuat Yuki semakin ketakutan dibuatnya.

Dia memajukan sedikit langkahnya dan membisikkan sesuatu, “Gue bakal ngelakuin sesuatu yang gak akan pernah lo lupakan seumur hidup,” bisik Zaki dengan tersenyum miring.

Love in November [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang