٭࣭ ャ › Part 23 𖤩 ˖࣪، Ꮺ !

42 17 52
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!

[Tandai typo kalo ada]

.🦋.

23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23. Bertengkar!

“Lisa!”

Zervino langsung berlari menghampiri Yuki dengan raut wajah khawatir. Dia memeluk erat tubuh mungil Yuki yang ketakutan karena ulah mereka semua.

Are you okay?” bisik Zervino tepat di telinga Yuki, sedangkan gadis itu menggeleng sebagai jawaban.

I apologize for being late in helping you,” ucap Zervino dengan nada lirih, dia merasa bersalah saat melihat kondisi Yuki seperti ini.

Lelaki itu membantu Yuki untuk berdiri. Pandangan Zervino kini beralih menatap tajam keempat orang di depannya satu-persatu.

“Kamu tetep di belakang aku, ya?” bisik Zervino lagi. Yuki mengangguk menanggapi ucapan Zervino.

Perlahan laki-laki yang menjabat sebagai sahabat Yuki itu langsung menghajar Arvelyn tanpa aba-aba. Dia tidak peduli dengan siapa dia berhadapan, yang terpenting untuknya sekarang adalah ... gadis itu harus merasakan apa yang Yuki rasakan tadi.

Semua mata menatap terkejut ketika Zervino hendak membogem wajah gadis yang sudah mendorong Yuki sampai terluka.

Bugh!

Bugh!

“Kak!” teriak Acavella histeris seraya menutup mulutnya dengan kedua tangan.

Untung saja Kenzio langsung bergerak cepat mendorong sang pacar ke belakang, kalau tidak mungkin saja Arvelyn akan meringis kesakitan sekarang. Kenzio memegang sudut bibirnya yang sedikit perih akibat pukulan dari Zervino.

Acavella langsung berlari menghampiri perempuan yang mirip dengannya dan memeluk erat tubuh sang kakak. Kenzio menatap tajam wajah Zervino dan tak lama kemudian, dia pun ikutan melayangkan satu pukulan di wajah Zervino.

Bugh!

“Banci lo! Beraninya sama cewek!” teriak Kenzio dengan wajah yang penuh emosi.

“Lo lebih banci, gak punya hati!” ucap Zervino dengan tak kalah kuat juga. Kini, pandangan Zervino beralih kepada seorang pria yang sedari tadi diam melihat aksi yang mereka lakukan.

“Gue kira ... lo udah mati setelah putus sama Yuki,” ucap Zervino menatap remeh lelaki yang mengenakan jaket hitam polos.

Acavella langsung menoleh tatkala mendengar penuturan dari Zervino. “Maksud lo apa?!” tanya gadis itu dengan ngegas.

Zervino tidak mempedulikan pertanyaan yang dilontarkan oleh Acavella, netra Zervino tetap menatap tajam Zaki. “Karna dulu lo pernah bilang kalau lo gak bisa hidup tanpa Yuki, tapi kenapa sekarang masih hidup?” tanya Zervino menaikkan sebelah alisnya.

Love in November [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang