Chapter 10

127 70 166
                                    

Pagi harinya kelas 3-2 dikejutkan dengan adanya chat dari wali kelas mereka di grup WhatsApp.

3-2 HHS

Ibu Irene

Tadi malam Vicky ditemukan tewas
didekat rumahnya dalam keadaan
tragis.
Kita do'akan yang terbaik untuknya.
Kalian juga harus hati-hati !!

04.55

~~
Meira dan Shella yang merupakan teman gang-nya Vicky hari ini tidak sekolah.
Mereka pasti sedang meratapi momen kebersamaannya yang kini tinggal kenangan.
Sekolah pun untuk apa?
Seisi kelas hanya berdebat sepanjang hari, tugas yang diberikan oleh guru diabaikan oleh mereka.

"Arghh bisa-bisa gue gila kalo gini caranya!"

Eliza menjambak rambutnya dan membenturkan kepalanya ke dinding beberapa kali.

"Apa-apaan lo El! Lo tenangin diri Lo sendiri!"

Leon menghentikan tingkah Eliza yang bisa membahayakan dirinya sendiri.

"Hiks Lo liat Leon! Gimana gue bisa tenang kalo kelas kita yang baru bisa bernapas setelah kejadian Riki malah kembali ditenggelamkan sama berita kematian Vicky."

Wajah Eliza memerah, ia menangis kencang lalu pingsan dan segera dirangkul oleh Leon.

"Bawa Eliza ke UKS sekarang!"
Jevon menginterupsi.

"Gue juga udah gila! Gue udah gila sejak Riki celaka."

Gavin malah membuat suasana saat ini menjadi semakin memanas.
Apa yang sebenarnya telah terjadi pada kelas mereka?
Setiap hari bahkan setiap jam, menit, dan detik mereka selalu dilanda oleh rasa khawatir, takut kejadian yang serupa akan timbul kembali.
Semuanya janggal.
Pasti ada motif dibalik semua kekacauan yang terjadi disini.
Bahkan kepala sekolah selalu turun tangan dan ikut serta dalam menyelidiki semua ini.

Namun, hasilnya tetap nihil.
Seolah ditelan bumi, tidak ada jejak atau tanda-tanda yang mengarah untuk menemukan pembunuhnya.
"Gue denger, setelah dia ditusuk dibagian dada mulutnya dirobek sedalam 5mm."
Mereka semua cukup terkejut mendengar itu,

"Lo tau darimana Balqis?"

Gadis yang berbicara sambil menunduk itu kini mengangkat kepalanya.
"Karena gue yang temuin mayat Vicky tadi malem Jev."

Keadaan tampak sangat serius,
Benar kan?
Lagi- lagi Balqis lah orang pertama yang selalu menemukan mereka.
"Kalo gue curigai Lo sekarang gak salah kan?"

Bintang si anak manja dan polos itu malah bertanya hal yang tidak penting, hingga mengundang amarah mereka semua.

"Aahhrg"

Balqis berteriak lantaran rambutnya dijambak oleh Zeanne.

Zeanne yang punya riwayat penyakit mental, merasa sangat terganggu akhir-akhir ini. Ia sangat tempramental dan perilakunya juga berubah-ubah dengan cepat.

Ya, Bipolar.

Saat SMP dulu dia sempat dirawat di rumah sakit jiwa karena penyakitnya itu parah.
Namun, yang mengetahui hal itu hanyalah teman terdekatnya, Jessylin.
Maka dari itu Jessylin yang memang tahu semuanya sekarang menghentikan perbuatan Zeanne.

Inured: HHS |04L (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang