Chapter 3

175 85 1
                                    

Setelah sekian lama dibujuk oleh Gavin, akhirnya Riki masuk kembali ke sekolah.

Tatapan mata yang tertuju padanya, membuat dirinya sangat merasa risih.

Bagaimana tidak?

Penampilan sang badboy Halazia High School terlihat semakin berantakan.
Jika sebelumnya dia memang berpenampilan urakan, namun sekarang malah jauh lebih urakan seperti tak terurus.

"Ngapain lo liat-liat hah?! Minggir lo jangan halangin jalan gue!!"

"Brakk"

Dia menendang pintu kelasnya.

"Heh Riki sialan!! Lo makin hari makin ngeselin jadi orang, kemaren-kemaren enak gak ada lo, serasa gak ada sampah pengganggu dikelas ini. Upss!!"

Jangan salahkan Vicky, karena dia memang bermulut pedas.

Riki sendiri diam tak menggubris perkataan itu.

"Rik, kemana aja lo seminggu lebih gak masuk sekolah, gak ada kabar lagi."

Hariz, siswa itu baru datang dan langsung bertanya kepada Riki.

"Masalah lo apa?"

"Hah?"
Hariz menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gue bilang masalah lo sama gue apa? Kalo gue gak sekolah emang ngaruh sama prestasi lo gitu?"

Ya benar, memang Hariz merupakan Siswa berprestasi selain Kenzie di kelas itu, bisa dibilang dia saingannya Kenzie.

"Ya gak apa-apa sih, gue cuma nanya aja soalnya kan gue yang pegang absensi disini"

Ucap Hariz sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gue ke luar negeri ketemu sama ortu"

"Tanpa surat izin?" Hariz masih bertanya.

"Heh hanjing!! Masih pagi jangan bikin gue emosi ya!"
Bentak Riki marah.
Hanjing, itulah julukan Hariz dikelasnya.

Mengapa demikian?

Karena, menurut mereka dia siswa yang terlalu ambis. Selalu melakukan segala cara agar menjadi yang pertama dikelasnya.

Terlebih, dia tidak pernah berbaur dengan teman-temannya. Berbicara pun hanya terpaksa jika dia sekedar menagih tugas yang guru percayakan kepadanya.

Hellen kemudian datang menemui Riki,

"Hai Rik, gimana kabar lo?"

Tersirat diwajahnya bahwa dia sedang puas dengan apa yang dirasakan oleh Riki.

"Arghh sialan, kenapa pagi ini gue langsung ketemu dua orang nyebelin?"

Ucapnya frustasi.

Bagaimana tidak?
Hellen sendiri lah orang yang membuatnya menjadi seperti ini.

Lalu Hellen mendekat dan berbisik kepada Riki,

"Lo tau? Bentar lagi bakal ada kejutan yang spesial buat lo!"

Inured: HHS |04L (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang