"Gue Glenn pindahan dari Utopia High School, gue sebenernya terpaksa pindah kesini karena kerjaan bokap gue."
Dingin.
Begitu pikir mereka, sangat berbeda sekali bahkan berbanding terbalik dengan Kenzie bukan?
"Kamu...seharusnya tidak bicara seperti itu Glenn. Setelah bersekolah disini pasti kamu akan merasa lebih baik, silahkan duduk dikursi paling belakang. Tidak apa-apa kan sendiri?" Ucap Bu Irene memperingatkan.
Glenn menengok ke arah wali kelasnya itu lalu berkata,
"Saya lebih suka sendiri!" Ucapnya dingin sambil berjalan kebelakang.
Sementara yang lainnya hanya melongo tak percaya.
~~
"Jawab!!!"
Setelah kepergian Bu Irene, seluruh murid kelas 3-2 menginterogasi Glenn.
"Lo!! Siapa lo? Kenapa lo bisa semirip itu sama si Kenzie, apa jangan-jangan lo sendiri emang Kenzie ?"
Siapa lagi kalau bukan William yang selalu membentak?
"Gue tau, lo pasti sengaja malsuin kematian lo dan ngubah penampilan kan?Biar apa?"
Vicky, dia berpikir bahwa Glenn itu Kenzie yang sengaja membuat berita kematian palsu?Sedangkan yang ditanya hanyalah memasang ekspresi datar.
"Ohh gue tau... Lo ngelakuin ini semua buat balas dendam sama kita kan?"
Celetuk Riki membuat semua orang menoleh kepadanya.Sebentar...
Balas dendam katanya?Memangnya mereka semua punya masalah apa dengan Kenzie sampai dia ingin membalas dendam?
Atau jangan-jangan Riki sendiri lah yang merasa Kenzie akan melakukan sesuatu padanya?
"Kenapa lo malah mikir kesana Rik?"
Hellen berpikir memangnya kenapa Riki selalu sensitif bila mendengar nama Kenzie?
"Gue rasa omongan lo selalu aja mengarah ke hal balas dendam, yang lo maksud dendam itu sebenernya apa sih?" Tambahnya lagi.
"Lo semua,diem!
Tekan Glenn yang sepertinya muak mendengar celotehan orang-orang disekelilingnya.
"Gue bukan orang yang lo maksud. Paham!! Kenzie? Siapa dia, emangnya semirip apa muka gue sama dia sampe kalian ngira gue itu dia? Dan...
Kematian? Ohh jadi dia udah mati ya...
Kok gue liat kalian kayak takut banget kalo dia kembali." Jelasnya mengintimidasi."Terutama lo," tunjuknya pada Riki.
"Gue rasa lo punya masalah deh sama Si Kenzie itu, makanya lo keliatan takut banget kalo dia bakal balik dan balas dendam."
Skakmat.
Riki diam tak berkutik, padahal semua murid berbisik membicarakannya.
~~
Jevon saat ini sedang mengotak-atik Handphone-nya.
Dia berniat mengajak Yura keluar untuk makan malam, dikarenakan dia bosan, dia ditinggal sendirian dirumah nya.Jevon Ketos
Yur?
Sekarang lo lagi sibuk ga?19.34
Kenapa Jev emangnya?
Gue sebenernya ada urusan sih,19.43
Jevon Ketos
Gue mau ngajak lo makan keluar tadinya,
Tapi kalo gitu ga papa deh lain kali aja.19.44
Sorry banget ya Jev,
Lain kali gue temenin.19.46
Jevon Ketos
It's Okay, santai.19.48
Jevon mengetik seperti itu seolah tidak terjadi apa-apa, namun dalam hatinya dia mendengus kesal.
"Tenang Jev, mungkin dia belom saatnya jatuh ke tangan lo."
Lalu dia tersenyum Smirk.
~~
Pukul 20.15, karena ada jam tambahan Kelas 3-2 sekarang berdiskusi untuk pengerjaan tugas kelompok yang diberikan Pak Beno, guru kimia mereka.
Kelompok telah ditentukan Pak Beno yang terbagi menjadi 4:
• Hariz, Zeanne, Balqis, Leon.
• Jessylin, Eliza, Jevon, Riki.
• Bintang, Yura, Zeanne, William.
Dan yang terakhir, karena Vicky yang tidak dapat dipisahkan dari kedua sahabatnya yaitu, Shella dan Meira. Para Guru terpaksa selalu membuat mereka satu kelompok, kalau tidak mereka akan diancam oleh Vicky.
Jangan heran, karena vicky merupakan Putri dari donatur terbesar Halazia High School.• Vicky, Shella, Meira, Gavin, dan...
Glenn.Tema untuk penelitian kali ini yaitu Kimia Farmasi, masing-masing bebas menentukan bahan apa saja yang akan diteliti.
Malam itu, cuacanya memang sedang tidak mendukung. Hujan lebat, petir yang terus bergemuruh, dan hembusan angin yang dingin.
"Aduh, gue kalo dirumah udah pasti rebahan ini mah anjir!! Lah ini malah harus bolak-balikin otak mulu dari tadi, istirahat bentar napa!" Dumel William.
"Tau ah, kalo gini ceritanya tadi gue pura-pura sakit aja dah, biar bisa pulang."
Ucap Bintang dengan wajah yang cemberut sebal."Ehh buset mulut lo! Gimana kalo ntar sakit beneran?" Zeanne kini menatap Bintang dengan tatapan penuh dengan rasa khawatir.
"Cie ada yang merhatiin." William mengejek mereka.
"Bintang, harusnya filter dulu ucapan dari mulut lo. Inget, ucapan itu do'a."
Kali ini Jessylin yang berada di bangku melingkar sebelah kelompok mereka menasihati."Habis gue kesel banget sama Pak Beno, gue kan pengen tidur sambil dipeluk bunda." Rengek Bintang.
"Ahah ahahaha anjing!! Ngakak gua Cok, ahaha hahahaha, gue serasa liat anak umur 5 tahun tau gak! Sadar Bin.. bin... Lo udah kakek-kakek,"
Gavin yang baru datang mendengar Bintang lantas tertawa sepuasnya."Perut gue ampe sakit ngetawain lo." tambahnya.
Semuanya kini menoleh ke arah Bintang dan kemudian menertawakannya, mereka mendengar Bintang dari tadi. Namun,saat Gavin berbicara seperti itu tawa mereka akhirnya pecah.
Lalu,
"Aaaaaaaaaa"
Teriakan seseorang menyadarkan mereka.
Mereka bergegas pergi ketempat arah suara orang yang berteriak itu, yang ternyata menuju toilet pria...
Lagi-lagi Balqis,
Dia menemukan Riki tergeletak dengan keadaan bersimbah darah dengan luka benturan yang mengakibatkan kepalanya bocor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inured: HHS |04L (Proses Revisi)
Misteri / ThrillerDimulai dari perkara kematian seseorang yang berakhir membawa petaka dan secara perlahan mengacaukan kehidupan dengan alasan motif terpendam di masa lalu. Mereka terlambat menyadari kesalahan yang sering dianggap sepele namun ternyata bisa berakiba...