mata malik terpejam rapat . nafas nya di atur apabila terasa jantung nya laju . sakit . sakit sangat dugaan kali ini . kepala di tundukkan dan kedua tangannya mencengkam kepalanya ."ak..aku tak kuat.."ujar malik perlahan . suara nya mengeletar hebat menahan sebak . selepas dokter memberitahu tentang keadaan ayahnya sekarang hati malik bagai nak hancur . fikiran nya terus teringat nur yang masih di dalam wad .
"awak kena banyak sabar malik..tuhan uji sebab tuhan tahu yang awak mampu.." gumam danea sambil mengusap belakang tubuh malik . jam menunjukkan pukul 12 malam itu membuatkan malik semakin takut . takut kehilangan seorang ayah dalam saat begini.
daniel diam saja . tubuh di sandar pada dinding dan mata memandang tepat ke arah malik . rizqy yang berada di sebelah daniel juga hanya diam dan memeluk tubuh saja .
"ma..macam mana saya nak bagitahu nur yang..ayah sekarang hanya bergantung pada mesin oksigen ? sa..saya tak kuat danea" air mata malik semakin deras . ia benar benar tidak kuat .
"jangan macam ni malik.." danea menarik lembut waja lelaki itu agar memandang ke arah nya . air mata malik di usap .
"sa..saya akan hilang ayah saya kalau dokter cabut mesin tu..." mata merah malik memandang tepat ke arah danea .
"yee saya tahu awak jangan lah macam ni malik"
krekk
"siapa ahli keluarga cik nur munawarah?" soal satu suara lelaki yang berdiri di pintu wad . mereka menoleh serentak ke arah lelaki berpakain putih itu .
"kami" balas daniel . ia mendekati dokter lelaki itu .
"ouh ye? saya nak bagitahu yang cik nur munawarah dah sedar cuma ubat di dalam badannya masih berjalan . jika ahli keluarga nak temankan cik nur boleh lah masuk.." ujar dokter lelaki yang sudah berusia itu . mata daniel cepat di alihkan ke arah malik .
malik memgeleng perlahan . dia tak mampu untuk berdepan dengan nur . daniel yang sudah faham hanya mengangguk . kakinya mengatur langkah masuk ke dalam wad itu .
pintu di tutup . kepala daniel di toleh ke arah nur yang duduk di katil . setapak demi setapak daniel menghampiri katil .
"nur.." panggil daniel perlahan . laju nur menoleh .
"eh tu...tuan? ehh tu..tudung!!" nur menari selimut menutup kepalanya . mata melilau mencari tudung .
"maafkan saya,saya masuk tak bagitahu awak" daniel menarik laci di sebelah katil . tudung berwarna hitam itu di ambil dan di hulur pada nur .
pantas nur mengambil dan di sarungkan pada kepalanya . daniel diam saja , pungungnya di labuhkan pada hujung katil .
"tuan buat apa dekat sini?"
"jaga awak"
"aik? kenapa tuan pula kena jaga saya?" mata nur ke arah meja di hujung katilnya . banyak bekas bekal makanan di situ . berkerut wajah nur .
"siapa punya tu?siapa masak?" soal nur sekali lagi . matanya memandang daniel.
"saya masak"
"untuk siapa?"
"girlfriend" daniel mencapai bekas makanan di atas meja . jaraknya di dekatkan pada nur yang bersandar di katil .
"nak makan?" soal daniel . anak matanya memandang nur .
"hmm nak tapi awak suap boleh??" nur menayangkan wajah comelnya . daniel melepaskan nafas berat sambil kepala di geleng perlahan. mengada kalahkan budak budak .
YOU ARE READING
𝐓𝐔𝐀𝐍 𝐈𝐍𝐒𝐏𝐄𝐊𝐓𝐎𝐑 𝐃𝐀𝐍𝐈𝐄𝐋 (EDIT)
Romance"kalau awak terniat untuk memiliki saya , awak kena tahu risiko akan datang . bukan hanya awak yang perlukan saya , negara juga perlukan saya" - 𝐌𝐎𝐇𝐃 𝐃𝐀𝐍𝐈𝐄𝐋 𝐊𝐇𝐀𝐍 pertemuan yang tidak pernah di jangka kan . bertemu dengan jejaka berpan...