DANIEL 14

7.6K 495 28
                                    



mata malik terpejam rapat . nafas nya di atur apabila terasa jantung nya laju . sakit . sakit sangat dugaan kali ini . kepala di tundukkan dan kedua tangannya mencengkam kepalanya .

"ak..aku tak kuat.."ujar malik perlahan . suara nya mengeletar hebat menahan sebak . selepas dokter memberitahu tentang keadaan ayahnya sekarang hati malik bagai nak hancur . fikiran nya terus teringat nur yang masih di dalam wad .

"awak kena banyak sabar malik..tuhan uji sebab tuhan tahu yang awak mampu.." gumam danea sambil mengusap belakang tubuh malik . jam menunjukkan pukul 12 malam itu membuatkan malik semakin takut . takut kehilangan seorang ayah dalam saat begini.

daniel diam saja . tubuh di sandar pada dinding dan mata memandang tepat ke arah malik . rizqy yang berada di sebelah daniel juga hanya diam dan memeluk tubuh saja .

"ma..macam mana saya nak bagitahu nur yang..ayah sekarang hanya bergantung pada mesin oksigen ? sa..saya tak kuat danea" air mata malik semakin deras . ia benar benar tidak kuat .

"jangan macam ni malik.." danea menarik lembut waja lelaki itu agar memandang ke arah nya . air mata malik di usap .

"sa..saya akan hilang ayah saya kalau dokter cabut mesin tu..." mata merah malik memandang tepat ke arah danea .

"yee saya tahu awak jangan lah macam ni malik"

krekk

"siapa ahli keluarga cik nur munawarah?" soal satu suara lelaki yang berdiri di pintu wad . mereka menoleh serentak ke arah lelaki berpakain putih itu .

"kami" balas daniel . ia mendekati dokter lelaki itu .

"ouh ye? saya nak bagitahu yang cik nur munawarah dah sedar cuma ubat di dalam badannya masih berjalan . jika ahli keluarga nak temankan cik nur boleh lah masuk.." ujar dokter lelaki yang sudah berusia itu . mata daniel cepat di alihkan ke arah malik .

malik memgeleng perlahan . dia tak mampu untuk berdepan dengan nur . daniel yang sudah faham hanya mengangguk . kakinya mengatur langkah masuk ke dalam wad itu .

pintu di tutup . kepala daniel di toleh ke arah nur yang duduk di katil . setapak demi setapak daniel menghampiri katil .

"nur.." panggil daniel perlahan . laju nur menoleh .

"eh tu...tuan? ehh tu..tudung!!" nur menari selimut menutup kepalanya . mata melilau mencari tudung .

"maafkan saya,saya masuk tak bagitahu awak" daniel menarik laci di sebelah katil . tudung berwarna hitam itu di ambil dan di hulur pada nur .

pantas nur mengambil dan di sarungkan pada kepalanya . daniel diam saja , pungungnya di labuhkan pada hujung katil .

"tuan buat apa dekat sini?"

"jaga awak"

"aik? kenapa tuan pula kena jaga saya?" mata nur ke arah meja di hujung katilnya . banyak bekas bekal makanan di situ . berkerut wajah nur .

"siapa punya tu?siapa masak?" soal nur sekali lagi . matanya memandang daniel.

"saya masak"

"untuk siapa?"

"girlfriend" daniel mencapai bekas makanan di atas meja . jaraknya di dekatkan pada nur yang bersandar di katil .

"nak makan?" soal daniel . anak matanya memandang nur .

"hmm nak tapi awak suap boleh??" nur menayangkan wajah comelnya . daniel melepaskan nafas berat sambil kepala di geleng perlahan. mengada kalahkan budak budak .

𝐓𝐔𝐀𝐍 𝐈𝐍𝐒𝐏𝐄𝐊𝐓𝐎𝐑 𝐃𝐀𝐍𝐈𝐄𝐋 (EDIT)Where stories live. Discover now