DANIEL 26

6.3K 383 14
                                    

"harini awak dah boleh balik" ujar daniel sambil mengemas barang barangan nur di dalam bag . sudah dua hari nur berada di hospital dan kini tiba masanya untuk nur pulang . sejak daniel meninggalkan ibu pejabat polis itu pada hari kemarin , sebarang info tentang rizqy juga tidak dapat di kesan . munkin sudah sampai di sandakkan?

nur duduk bersila memandang daniel yang berada di hujung katil . semua barang barangan nya di kemas oleh lelaki itu . cara daniel memgemas sangat terlihat dirinya seorang yang rajin dan independent. sebaris senyuman nur terukir memandang daniel .

"macam mana kalau kita kahwin nanti lepastu saya bersalin . mesti semua awak yang kemaskan dan uruskan kan?" soal nur sambil tersenyum . daniel mengangkat wajahnya memandang nur .

"memang lah . tu kan tangung jawab saya untuk uruskan keluarga" bag di letak di tepi . daniel melangkah mendekati nur . ruang kosong di sebelah nur di duduk olehnya .

"untung nya saya dapat bakal suami macam awak. pandai masak , pandai kemas rumah , pandai jaga saya"

sebaris senyuman daniel terukir .

"awak puji puji ni kenapa? ada nak apa apa ke? atau .."

"no no no ! saya tak puji awak pun . apa yang saya cakap ni semua sifat awak dari dulu"

"dari dulu?"

nur mengangguk . dia ni tak kan lupa yang dia pernah suap orang makan waktu pengsan dekat pulapol dulu.

"tapi saya tak sangka pula sifat awak dengan perempuan lain jadi lain , tak sama dengan saya" sambung nur lagi . mengerut dahi daniel mendengar kata kata nur . apa yang lain?

"lain? munkin sebab diaorang tak special macam awak" daniel bangun dari duduknya dan terus mencapai bag baju nur . wajah nur memerah secara tiba tiba .

"saya special ke?"

"tengok cincin dekat tangan pun dah tahu kan yang awak tu special dalam hidup saya ."

"ala ni cincin tunang bukan cincin kahwin"

"apa awak ingat cincin tunang tak sama nilai dengan cincin kahwin ke?" daniel mencekak pingang memandang nur yang sudah berdiri di sebelah katil .

"ta..tak maksud saya awak kena cepat cepat kahwin dengan saya sebab ujian bertunang ni susah tau" perlahan nur melangkah mendekati daniel . daniel menarik pintu bilik ward itu .

"apa yang susah?" soal daniel masih bingung .

"nanti awak tahu lah" nur tersenyum dan melangkah keluar dari bilik ward . langkahnya di ikuti oleh daniel .

"awak doa yang bukan bukam dalam pertunangan kita ke hm?"

laju nur menoleh ke arah daniel di sebelah . serious saja wajah daniel .

"saya tak pernah doa yang bukan bukan . tapi kita kena percaya yang ujian dan dugaan tu akan hadir"

"so kita harungi sama sama" balas daniel . langkahnya terhenti di hadapan lift . nur juga berhenti dari melangkah , tubuhnya di pusingkan ke arah daniel .

"ye , kita harungi sama sama sampai kita sah bergelar suami isteri" balas nur terselit senyuman pahit nya . daniel mengukir senyuman apabila melihat nur yang terpaksa mendongak memandang ke arah wajahnya .

"saya taknak perempuan lain jadi isteri saya kecuali budak pendek ni" daniel meletakkan tapak tangan nya di atas kepala nur . terkebil kebil nur memandang lengan daniel yang besar itu .

"awak ingat budak pendek macam saya ni tak reti rasa sakit ke?" tajam pandangan nur pada daniel . cepat cepat daniel mengalihkan tangannya dari kepala nur .

𝐓𝐔𝐀𝐍 𝐈𝐍𝐒𝐏𝐄𝐊𝐓𝐎𝐑 𝐃𝐀𝐍𝐈𝐄𝐋 (EDIT)Where stories live. Discover now