DANIEL 32

4.8K 312 29
                                    

"lepaskan aku!" jeritan nur kini mengegarkan rumah banglo besar dan mewah itu . nur berhenti dari berlari dari bilik ke dapur untuk menyelamatkan dirinya namun gagal . rumah banglo ini sangat di jaga rapi oleh kuncu kuncu juwita .

langkah hazren semakin mendekat . wajah yang sinis itu membuatkan nur semakin takut dengan lelaki itu . kaki nur mengundur kebelakang sehingga bertemu dengan dinding di dapur . satu tubuh nur sudah mengeletar hebat saat dia tidak mampu melangkah mengundur lagi .

"aku dah kata kan jangan melawan...kalau kau melawan lagi teruk jadinya nur.." kata hazren dengan penuh lembut . wajahnya jelas kelihatan penuh bernafsu . sudah sehari nur duduk di sini namun sedikit pun lelaki ini tidak mahu jauh darinya .

"Dan..daniel.." air mata nur mengalir deras . kedua bahunya kini di pengang dan di genggam oleh hazren . mereka sangat dekat . berapa inci saja jarak mereka.

"kau panggil nama siapa tadi? daniel? tak perlu bazir air liur kau panggil nama orang yang tak kan bantu kau...kau patutnya kena tahu yang kau tak layak untuk daniel."

"juwita pun tak layak untuk dia!!" tengking nur kuat . dada hazren di tolak sekuat hati sehingga lelaki itu hampir terjatuh. pantas kuncu kuncu nya muncul dan manarik nur . nur memang perempuan yang berani .

"kau cakap apa tadi ?" hazren mendekati nur setapak demi setapak . nur terdiam . tubuh nur di pegang kuat oleh lelaki di kiri dan kanannya , nur langsung tiada kudrat untuk melawan mereka.

langkah hazren terhenti apabila mendengar deheman dari belakang . hazren menoleh perlahan ke arah belakangnya . juwita berdiri tegak di hujung sambil menyilang tangan . mengecil mata juwita memandang nur yang sudah tidak terurus . sinis juwita muncul .

juwita melangkah menghampiri nur . hazren mengundur kebelakang memberi jalan pada juwita . sebaris senyuman misteri juwita . wajahnya di dekatkan pada nur .

"kau tak sedar ke lagi ha perempuan?! kau tak sedar ke kenapa kau kat sini? kau tu tak layak untuk daniel dan kau perlu tahu yang aku tak kan henti dapatkan daniel ." juwita menarik jari nur yang masih bersarung cincin . cincin di jari nur di tanggalkan dan di masukkan ke jari nya . mengalir deras air mata nur melihat cincin kesayangan nya dan satu satu nya cincin tunang nya di sarung pada jari wanita lain .

"puas?" juwita mengangkat tangannya dan cincin di jari di arahkan pada nur . senyuman puas juwita kini terukir .

"mulai harini aku tunang daniel . so kalau kau nak hidup kau perlu pulangkan daniel pada aku."

"kau perempuan gila! daniel tak akan pilih perempuan macam kau! sampai mati pun daniel tak akan jadi milik kau!!" meronta ronta nur menarik tangan nya dari dua lelaki sasa itu . senyuman juwita mati selepas mendengar apa yang di katakan oleh nur tadi .

"kau..cakap apa?..." juwita mendekati nur lebih rapat . nur menarik nafas dalam nya . dia kini berdepan dengan perempuan gila !.

"sampai mati...daniel tak akan jadi hak kau..."menegeletar kata kata nur . air mata mengalir perlahan .

pandangan tajam juwita menikam anak mata nur . perlahan juwita menoleh ke arah hazren di belakang . hazren mengangkat wajahnya memandang juwita yang memberi isyarat mata pada lelaki itu . kening hazren di naik kan sedikit . tak salah kan maksud signal mata tu?

"bawa dia ke bilik.." arah hazren pada dua lelaki sasa yang memegang erat tangan nur . mereka mengangguk dan terus mengangkat nur dari situ .

hazren memandang juwita yang melangkah ke arahnya .bibir juwita di dekatkan pada telinga hazren .

𝐓𝐔𝐀𝐍 𝐈𝐍𝐒𝐏𝐄𝐊𝐓𝐎𝐑 𝐃𝐀𝐍𝐈𝐄𝐋 (EDIT)Where stories live. Discover now