chp 17 - Maaf

364 36 1
                                        

   Disudut lorong rumah sakit
Lan WangJi memasukan sebuah koin ke dalam mesin kopi dia ingin memilih rasa tapi tiba tiba catatan kematian muncul dihadapannya,
"Catatan kematian jin zi yhu, pukul 06.55"
Lan WangJi menghela nafas, terlalu jauh untuk pergi ke kediaman jin saat ini apalagi Wei WuXian masih harus dirawat.
Dia mengambil ponselnya dan menelpon ke kediaman jin.

"Dengan kediaman Jin, ada yang bisa dibantu?"

"Dari kediaman Lan, Tolong sambungkan ke Jin ZiXuan"

"Baik"

"Ya?"

"Ini Lan WangJi seseorang bernama Jin zi yhu akan mati pukul enam pagi, tolong amankan dia"

"Bukankah kau harus kemari Lan er gongzi? Kita tidak tau ini bunuh diri atau pembunuhan? Atau mungkin roh jahat yang akan membunuhnya"

"Hanya amankan saja, aku mungkin terlambat"
Ujar Lan WangJi dia menutup telfonnya.

"Lan Zhan"
Panggil Wei WuXian dia menyender ke dinding sembari melipatkan tangannya di dada, entah sejak kapan dia menguping,
"Apa masalahmu huh? Kau bisa pergi sekarang bahkan pukul 3 juga sampai"

Lan WangJi mengerenyit dia masih kesal dengan Wei WuXian.
sebenarnya mereka usai berdebat semalaman karena Wei WuXian terus menyarankan ini dan itu untuk merubah takdirnya,
"Kau..Istirahat saja"

Wei WuXian menggelengkan kepalanya,
"Tidak tidak!"
Dia menghampiri Lan WangJi sembari terus menunjuk pada wajahnya,
"Lan Zhan ya lan zhan~ kau sangat keras kepala! Berhentilah angkuh begitu, itu tugasmu! Apa kau ingin banyak roh jahat berkeliaran huh? Mau merusak takdir orang juga kah?"

Lan WangJi menatap Wei WuXian tajam, dia meraih tangannya,
"Omong kosong"
Ujarnya sembari menyeret Wei WuXian kembali ke kamarnya,
"Kau hanya mencoba memulai lagi"

"A-Aiya! Lan Zhan!"
Dia menggenggam tangan Lan WangJi yang terus menyeretnya, ingin berhenti tapi kekasihnya itu terlalu kuat,
"Tidak tidak aku tidak bermaksud begitu! Ayolah Lan zhan~ atau mau kutemani kesana?"

Lan WangJi membukakan pintu dan menaikan Wei WuXian ke ranjang,
"Bukankah sudah kubilang istirahat saja?"

"Egois sekali! Apa kau cuma memikirkan anakmu huh?"
Wei WuXian dia menepis tangan Lan WangJi yang mencoba merapihkan kasurnya,
"Sebenarnya Lan zhan aku sedikit meragukanmu..."
Lan WangJi tidak menjawab dia hanya menghela napas dan menatap Wei WuXian tanpa ekspresi.

"Kau.. apa kau menyukaiku? Kau menghampiriku karena aku mengandung anakmu? Apa kau hanya ingin seorang anak karena kau akan segera mati, begitu?"
Lan WangJi menatap Wei WuXian nanar dia tidak menyangka ucapan itu akan keluar dari mulut kekasihnya.
Benar benar menusuk hati Lan WangJi sampai dia hanya bisa terdiam menatap matanya, terlalu sunyi Wei WuXian juga hanya menatapinya mengharapkan jawaban dari pria dingin itu tapi Lan WangJi memilih untuk berpaling dan pargi dari ruangan dia membanting pintunya cukup keras.

...

"Bukankah akhir akhir ini terlalu banyak roh jahat yang harus ditangkap? Apa kita harus menghubungi pemilik catatan kematian, ini cukup membuat kita kewalahan, ditambah kita kekurangan orang"
Ujar Jiang fengmian dia menutupi bilah pedangnya.
"Sayang, tidak kah kau lelah?"

Yu Ziyuan,
"Tutup mulutmu dan fokus saja dengan roh nya!"

Jiang fengmian menggelengkan kepala, dia kembali membuka pedangnya,
"Sangat melelahkan sayang~ ayo kita pergi saja mereka terlalu banyak"

Yu Ziyuan mengangguk, sejurus kemudian Jiang fengmian berlari ke arahnya dan menarik istrinya untuk segera lari.
"Pemimpin Jiang!"
Teriak Wen Qing
"apa kalian butuh obat?"
Tanyanya dia berlari menghampiri,
Yu Zi Yuan mengambil beberapa obat lalu memberikannya pada Jiang fengmian,
"Ini"

"Mm, Wen Qing bisakah kau menelfon ke kediaman Jiang, roh roh itu terlalu banyak tapi tidak bisa ditinggalkan juga"

Wen Qing segera mengambil ponselnya dan menelfon. Yu Zi Yuan bergumam,
"Sebenarnya apa kerjanya Pemilik catatan kematian ini sejak beralih jadi benar benar merepotkan!"

...

"WANGJI! kesibukan apa yang kau lakukan selama ini! Terlalu banyak protes ke kediaman Lan! Kerjakan tugasmu dengan benar, kau mengerti bukan jika kau terus begini semua sekte mungkin ingin menggulingkan mu dari jabatanmu saat ini! Kau mengerti apa maksudku!"
Omel Lan qirem dia menelpon pada Lan WangJi setelah menerima protes dari kediaman Jiang.
Lan WangJi mengepalkan tangannya,
"Maaf paman, aku masih belum terbiasa"

Lan Qiren menutup telponnya, kecewa mendengar jawaban dari keponakannya.
Yang benar saja dia juga tidak ingin menerima semua protes ini tapi jika Lan WangJi terus menerus lalai maka seluruh keluarga mungkin akan mengarahkan pedang padanya untuk mengganti pemilik catatan kematian.

Lan WangJi memijat pelipisnya, sebenarnya karena terus menerus gagal dia juga sedikit demi sedikit kehilangan kultivasinya.

Tap tap tap
Terdengar suara langkah kaki yang begitu cepat dari lorong Lan WangJi mengeluarkan pedangnya.
"LAN ZHAN!"
Teriak Wei WuXian dia melambaikan tangannya berlari cukup kencang.
Lan WangJi menatap tidak percaya, dia sudah berulang kali menyuruh pria itu istirahat tapi apaan ini?
"kau!"

Wei WuXian tersenyum dia meraih tangan Lan WangJi turut mengajaknya berlari keluar rumah sakit,
"Kita berangkat sayang! Jangan malas begitu! Maafkan aku ya untuk yang tadi! Aku sangat menyukaimu!"
Lan WangJi tidak melawan dia menatapi pria itu seolah kagum tapi ekspresi wajahnya masih saja datar.
Wei WuXian menoleh dia tersenyum lagi,
"Ya? Maafkan aku?"

"Mn"

"Hao! Kita berangkat ke kediaman Jin! Aku yang menyetir kau akan kagum padaku kita bisa sampai hanya dengan 1 jam! Kau jangan teriak ya lan Zhan!"

"Mn"
Jawab Lan WangJi dia tersenyum.

...




Author note:

The real cuma nurut sama ayang

HEARTLESS  [MDZS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang