O5 - Jari Tengah

1.2K 82 7
                                    

Vote dulu ya seng sebelum baca
1 vote dari kalian berarti banget buat aku

Happy reading

****

Seluruh siswa-siswi SMA Lintang Khatulistiwa berkumpul di lapangan belakang sekolah. Mereka semua kompak mengenakan seragam olahraga berhubungan kegiatan Jumat pagi ini adalah senam. Dengan penuh disiplin, mereka semua berbaris sesuai aba-aba dari Kayden.

"Baris ke belakang per kelas, lima menit lagi senam dimulai!" ujar Kayden melalui mikrofon.

Dikarenakan sudah sering melakukan senam, semua siswa tidak merasa kesulitan dalam menempatkan diri. Mereka semua berbaris begitu konsisten dan rapi.

Para guru juga sudah siap di barisan paling pojok kanan. Yang memimpin kegiatan senam hanyalah anggota osis laki-laki.

Ladara melipat tangannya di depan dada dengan tinggi hati. Ia sangat ingin protes karena sejak tadi kegiatan belum dimulai.

"Dar, dar," panggil Elda yang berdiri di belakang Ladara.

"Kenapa?"

"Lihat tuh, si Ray dari tadi ngelirik lo!"

Ladara mengikuti arah pandang Elda, langsung membuat matanya bertubrukan dengan mata Ray. Meskipun terbentang jarak di antara mereka, Ladara dapat melihat jelas Ray mengangkat alisnya sebelah.

"Fuck you!" kata Ladara sambil mengacungkan jari tengahnya.

Elda yang melihat itu langsung memukul bahu Ladara. Elda berdecak kesal karena sahabatnya tidak peka. Bukan Ladara baper, justru mengajak perang.

"Tolol, jangan gitu kenapa sih?"

"Bodo amat!"

Ladara kembali fokus ke depan tatkala alunan musik mulai menginterupsi seluruh obrolan siswa. Ladara mengikuti gerakan senam penuh semangat. Mau bagaimanapun jika dia bermalas-malasan, dia akan memperburuk keadaan. Karena, semua murid telah bersemangat.

Semua orang memutar badan mereka sesuai gerakan kombinasi senam. Gerakan yang begitu luwes dan seru itu sukses membangkitkan energi para siswa.

Deretan siswa IPA V bertukar deretan dengan IPA VI, menjadi salah satu bagian dari gerakan senam. Ladara diam-diam mencuri pandang pada Ray yang fokus menepuk tangan ke kanan dua kali seperti yang dia lakukan.

"Lucu banget mukanya!" batin Ladara.

Ladara kembali fokus pada detik-detik senam selesai. Dia bergeser, berdiri di belakang seorang cowok, kemudian berjongkok mengepakkan telapak tangannya seperti sayap burung.

Usai gerakan senam berakhir dan suara tepuk tangan menutup kegiatan, semua siswa mulai membubarkan diri menuju kantin sekolah atau ke tempat yang mereka mau. Ada jeda 30 menit sebelum memasuki kegiatan belajar.

"Males jalan," keluh Ladara.

"Ngesot!"

Ladara yang berjalan bersama Elda tiba-tiba tersentak ketika Ray menarik lengannya, membuat Ladara nyaris menubruk dada Ray.

"Gue gak ikut-ikutan, bye!" pamit Elda sudah mencium bau-bau pertengkaran akibat jari tengah Ladara tadi.

"EL!" panggil Ladara memelas.

"EL, LO GAK SETIA KAWAN!"

Ladara yang sudah kebakaran jenggot, semakin takut ketika tatapan tajam Ray tertuju padanya.

"Lo tadi ngefuck gue?" tanya Ray.

"Gak, lo salah lihat kali," sergah Ladara berbohong. Padahal sangat jelas dia mengacungkan jari tengahnya.

The Beauty Of ViolinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang