Ladara menggerutu pelan saat membaca pesan dari Elda. Dia merutuki 7 laki-laki dari SMA Gemintang yang sudah berani mengeroyok Elda, padahal tindakan Elda berlandaskan perasaan suka pada Alkana, salah satu cowok itu.
"Temen lo apaan si?" cecar Ladara pada Leon yang fokus menyetir.
"Soal Elda?" tebak Leon.
"Iya!"
Leok sudah mendengar berita itu saat Atma, si ketua osis SMA Gemintang diminta untuk bertemu orang-orang SMA Lintang Khatulistiwa. Sebagai wakil ketua osis, tentu Leon ikut turun tangan juga.
"Lagian ngapain Elda berani banget masuk gang deket sekolah? Padahal di sana banyak kucing garong!"
"Kok jadi nyalahin Elda?" sergah Ladara, tak terima.
Leon mendengkus pelan. Sekalipun Ladara atau Elda salah, dua perempuan itu tidak mungkin terima jika disalahkan.
"Gue nanti mau ikut temu," ucap Ladara.
"Gak usah, nanti isinya cowok semua."
Leon menghentikan mobilnya di depan gerbang SMA Lintang Khatulistiwa. Ia membiarkan saja Ladara turun dan membanting pintu mobil. Cewek itu memang keras kepala.
****
Di waktu yang seharusnya siswa-siswi manfaatkan untuk ke kantin mengisi perut mereka, Geo justru harus merampungkan garapannya di laptop dengan ditemani oleh sahabat-sahabatnya.
"Emang bener sih Elda yang ngintip duluan," ujarnya sambil menyaksikan CCTV dari sudut bangunan SMA Lintang Khatulistiwa.
"Gue udah hubungi Atma, nanti bisa temu sepulang sekolah. Gak perlu bawa sejam, ini cuma masalah salah paham aja," kata Kayden.
Geo memutar laptopnya, mengarah ke pada 3 cowok di dekatnya. Di layar, terdapat foto 7 cowok yang kemarin dia lihat.
"Siapa yang menurut lo paling ganteng?" tanya Geo.
"Ngapain tanya gituan? Mau lo ajak ke taman pelangi?" cecar Aldev.
"Udah jawab aja, gercep!"
"Ini." Ray mengarahkan telunjuknya pada foto laki-laki berkulit putih dan tatapan mata tajamnya.
"Delon?"
"Iya itu."
Geo mengangguk paham. Dia segera bangkit dari posisinya, bersiap menghampiri Elda untuk memastikan apakah yang gadis itu suka Delon, atau Geo salah orang.
Sebelum beranjak keluar kelas, seorang gadis terlebih dahulu menyembulkan kepalanya di pintu kelas.
"Haii," bisik gadis itu diikuti cengiran lebarnya.
"Aku bawain makanan," lanjutnya dengan suara pelan.
"Lo ngapain? ASMR?" balas Geo ikut memelankan suara.
Ladara mendelik ke arah Geo. Ia melangkah masuk, mendekati pacarnya yang menyambut dengan penuh senyuman. Tidak hanya Ladara yang datang, melainkan juga Elda.
"Kenapa gak ke kantin?" tanya Ladara.
"Lagi nyiapin bom buat perang nanti," jawab Ray melebih-lebihkan.
Berhubung Elda juga ada di sini, lantas Geo menunjukkan layar laptopnya yang menyala pada Elda. Geo menunjuk foto Delon yang kata Ray cowok terganteng di foto itu.
"Ini crush lo?" tanya Geo pada Elda.
Elda menggeleng dan menjawab, "bukan."
"Bentar dulu. Lo duduk, El!" suruh Kayden.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty Of Violins
Teen FictionREBORN PYTHAGORAS Rayyan Afkara, biasa dipanggil Ray. Dia laki-laki pintar, tampan, dan mapan. Hidupnya tertata rapi, namun sangat monoton. Hingga akhirnya Ray menemukan lembar ulangan Ladara yang mendapatkan nilai buruk. Ladara Chesilia, gadis IPA...