07).Diculik

142 30 7
                                    

Hai reader
Happy reading

••LYV••

Jayres berdecih melirik Dita yang duduk di sebelahnya.Jayres sudah pasti merasa terganggu akan keberadaan perempuan berponi itu.

Bisa-bisanya tanpa seijinnya Theo membiarkan Dita berada di satu mobil dengannya.

"Kenapa diam saja,apa kamu mendadak bisu sekarang karena udah ketahuan melakukan tindak kejahatan,iya kan?!"

"Mulutmu itu bisa diam tidak,hah?!"

"Nggak bisa sebelum kamu katakan yang sejujurnya,kamu kan yang udah bakar toko aku,iya kan??"

Jayres bergumam kesal lalu menyumpal mulut Dita dengan tisu.

"HMPPPTTT,YAAA KASAR SEKALI!!"

"Theo tendang dia keluar dari sini!"titah tegas Jayres."Brisik sekali mulutnya."

"Sudah kubilang bukan aku yang membakar tokomu,dasar gila!"jengah Jayres mengacak rambutnya frustasi,ternyata menghadapi perempuan bukanlah keahliannya.Apalagi perempuan itu adalah Dita.

"Terus siapa yang bakar toko ku kalau bukan kamu,jangan mengelak.Aku masih ingat kamu ngancem buat bakar toko bungaku suatu saat nanti dan ini benar terjadi,jahattttt!!"

Jayres sama sekali tak peduli,lelaki itu acuh dan menyumpel kedua telinganya dengan earphone.Menyalakan musik sekeras-kerasnya agar suara cempreng itu tak terdengar.Ingatkan satu hal bahwa Jayres tidak kalah hanya mengalah,berjaga supaya gendang telinganya tetap sehat.

Kembali pada si pengemudi alias Theo yang tengah ketar-ketir melirik kaca spion.Tatapan tajam penuh peringatan menjurus diperuntukan untuk Theo.

Theo tau bukan hal mudah membangkang semua perintah bos sekaligus sahabatnya itu,tapi mau bagaimana lagi ia tak tega jika meninggalkan Dita seorang diri.Belum tentu juga Dita mampu pulang sendiri karena lokasi nya cukup jauh.

Dita kembali menangis,entah apa yang kini perempuan itu tangisi.Lagi dan lagi ketenangan Jayres terusik.

"Nona diamlah sungguh jangan menangis terus.."Theo tak tau harus bagaimana lagi membujuk Dita agar tangisannya berhenti."Aku bisa mendapatkan masalah,"lirih Theo lagi.

"Fokus saja kearah jalan Theo!"Jayres melotot memberi peringatan tegas agar Theo berhenti berbicara pada Dita.

Kuasa Jayres memang tak mampu Theo tandingi.

Tangisan Dita belum berhenti sejak tadi,saat ditanya alamat oleh Theo pun Dita tak merespon.Berujung Theo hanya mengendarai tanpa arah tujuan yang jelas.

"Harus ku antar kemana dia?"

"Tendang saja keluar."

"Res,serius."

"Lu kira gue becanda?"

"Kali ini aja sifat manusia lu digunain pliss."

"Lu udah berani?"

"Seenggaknya permintaan dari temen lu."

Jayres menghela napas panjang,ia benar-benar tidak suka dengan adanya Dita didalam mobilnya.Apalagi ketika Theo sudah membawa-bawa nama persahabatan.

Sial!

"Toko."

Jayres melirik sekilas Dita yang kini menyenderkan kepala di kaca dengan kedua tangan memeluk tubuhnya sendiri.

Ponsel Jayres berdenting.

Pesan dari Clarissa.

Honey,kamu bener-bener yah
aku udah blok nomor kamu
bukannya dibujuk malah diem aja!!

Love Your VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang