HAPPY READING
**LYV**
Seminggu telah berlalu semenjak kejadian itu,namun tidak bagi kehidupan Jayres yang malah mendapatkan banyak masalah.Ditengah namanya yang semakin gencar menjadi pemberitaan utama di televisi dan sosial media,nama perusahaannya juga menjadi sorotan publik.
Perusahaan miliknya pun kena imbasnya.
Situasi mulai tak terkendali,kehidupan pribadinya ikut disangkutpautkan."Sialan,"umpat Jayres yang kesulitan untuk keluar dari gedung lantai 3 kantornya,ruang kerjanya berada.Dibawah sana banyak sekali wartawan yang menunggu kedatangan Jayres.Stand by didepan gerbang,beberapa juga ada yang nekat untuk bermalam di depan gedung meski telah diusir pihak keamanan.Tidak segan mereka menerobos masuk ketika penjagaan dirasa mulai lengah,tapi tetap saja tidak ada yang bisa masuk ke dalam area Jaylio group dengan mudahnya.
"Tuh kan res kita dalam masalah besar kalau udah berhubungan sama si Joseph."Theo berkata miris,mau tidak mau suka tidak suka dirinya juga ikut ambil pusing dengan masalah yang sedang menimpa bos nya.Tidak menutup mata karena ia juga merasa perlu membantu Jayres.
"Masa bodo dengan pria tua itu,sekarang cari cara agar sampah-sampah itu enyah dari sini!"tegas Jayres penuh amarah,sudah jenuh dengan kerumunan bak semut di bawah sana.
"Gimana caranya..aish.."Theo meringis dikala kepala nya berdenyut nyeri,tak sengaja ia menyentuh perban yang masih basah utu.Jangan lupakan kelakuan Jayres yang sudah membuat kepalanya bocor dan harus mendapat jahitan.Sedang si pelaku tentu saja tidak merasa bersalah sedikitpun.
"Begitu saja lemah."sinis Jayres melirik sekilas pada Theo.
"Semua juga gara-gara perempuan sialan itu."
Theo yang tadinya masih meringis itu ingin sekali menepis tuduhan Jayres.Tapi apa mau dikata nanti bisa-bisa habis ia kena semprot pria itu.
"Ingin sekali ku memberinya hukuman lebih berat dari apapun dan dia tidak akan bisa melupakannya."Jayres kembali menyalakan kobaran api yang terpendam di hatinya.
"Sudahlah res,jangan macam-macam dengan Dita..perempuan itu sudah cukup menderita karena toko bunga miliknya udah lu bakar."
"Lu masih nuduh gue yang bakar toko jelek perempuan itu?"
"Ya kalo bukan elu terus siapa lagi coba."
"Terserah."ucap Jayres mengibaskan tangannya."Ada jalan belakang bukan,kita bisa lewat sana.."ia mengingat terdapat pintu darurat yang menembus area parkir.
"Nggak bisa res,kita udah terkepung dari segala sisi."
"Sama sekali nggak lucu,yang tau pintu penghubung itu cuma gue sama lu kan..apa jangan-jangan lu__"Jayres berucap sambil melayangkan tatapan menuduh dan seketika Theo mengelaknya.
"Gila lu,ya enggak lah..kalo gue lakuin itu sama aja gue bunuh diri."
"Bagus deh,tapi siapa yang diam-diam mengkhianati kita?"
1 jam
2 jam
3 jam__telah berlalu.
Jayres masih saja terjebak disituasi yang sama.Sebenarnya ia bisa saja keluar dengan gentle dan penuh percaya diri,karena baginya ia tak melakukan kesalahan.Tapi untuk saat-saat seperti ini sangat tidak memungkinkan untuk bertindak ceroboh.Ia tidak mau karier dan nama baiknya semakin anjlok.Ia juga tidak mau identitas aslinya terbongkar.
Umpatan demi umpatan masih saja keluar dari mulut tajam Jayres,ia menumpahkan segala amarahnya pada benda-benda yang ada di ruangannya.Tangannya secara serampangan membanting barang.Apapaun itu yang ia jangkau sudah pasti pecah berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Your Villain
FanfictionSiapa yang suka jika dalam perjalanan hidupnya harus bertemu dengan seseorang yang menyebalkan,pembuat masalah dan bertitel sebagai enemy(musuh). Siapa juga yang suka jika ternyata didalam garis takdirnya harus hidup bersama seorang pelaku kriminal...