Hai reader
Happy reading
#LYV#
Benar hari ini adalah hari paling melelahkan bagi Dita.Entah dari mana sesosok lelaki yang amat tidak diharap kedatangannya malah ada di tokonya.Entah dari mana lelaki itu tau lokasi tempat Dita bekerja.Tapi intinya Dita merasa terganggu dengan semua ulah Jayres.Kemunculan lelaki itu secara tiba-tiba dan segala tingkah lakunya membuat Dita geram.
"Kumohon bisa kan pergi dari sini..?"Dita sudah berkali-kali memohon sampai mulutnya berbusa pun si lelaki keras kepala yang kini sedang mengamati setiap sudut tokonya itu tak terusik sedikitpun.
Barangkali Dita lupa atau tidak tau,Jayres bukanlah sosok lelaki yang gampang menuruti perintah orang karena biasanya lelaki itu yang memerintah.
"Prik banget jadi orang.."Gumam Dita dalam hati,penampilan Jayres cukup aneh.Mulai dari kacamata hitam yang senantiasa bertengger di pangkal hidungnya.Serta penggunaan masker yang menutupi sebagian wajahnya sedari tadi berkali-kali membuatnya mengelus dada.
"Sepertinya jika ku hancurkan toko ini akan menyenangkan."batinnya dengan seringai tipis yang tertutup oleh masker.Sedikit merasa jijik ketika menyentuh setiap benda yang ia temui.Tak ingin mengotori tangan jadilah ia memakai sarung tangan.
Jayres berbalik melangkah dekat kearah Dita.Menurunkan sedikit masker nya.
"Boleh aku membantumu?"Dahi Dita seketika mengernyit keheranan lalu beberapa detik kemudian matanya melebar dengan apa yang Jayres lakukan.Membantu? Bahkan yang Dita lihat adalah Jayres merusak beberapa tangkai bunga,diinjaknya tanpa berperasaan.
"Kenapa nggak suka?"wajah Dita sudah memerah padam,rahangnya terkatup keras begitupun giginya menggertak.Sepertinya lelaki didepannya ini memang sedang mencari gara-gara dengannya.
"Membantu kamu bilang dasar pengacau! Tokoku sepi karena mu jadi enyahlah dari pandanganku Jayres!!"gelegar suara Dita berhasil membuat Jayres tersentak,pun ketika mendapat dorongan keras dari Dita.
"Wow,jadi ini bentuk dari perlawanan mu?"katanya dengan senyum seringai yang menghiasi bibir,menatap tajam pada wanita yang kini sibuk memunguti remahan bunga mawar di lantai.
Jayres ikut berjongkok sedikit memajukan wajahnya tepat ditelinga Dita.
"Ini belumlah seberapa,karena apa? kamu harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan memalukan itu padaku..harus dibayar lunas ya dengan cara seperti ini,bahkan harusnya lebih dari ini..."Jeda sebentar sampai akhirnya Jayres kembali berdiri."Atau mau ku bakar juga toko kecilmu ini!"imbuhnya syarat akan ancaman.
"Jangan mengancamku Jayres,aku nggak takut sama sekali.."
"Terserahmu saja,hari ini kamu selamat..penyelamatmu datang diwaktu yang tepat."dengus Jayres,sebuah pesan masuk memaksanya untuk meninggalkan toko bunga milik Dita.Tentu sebuah pesan yang sangat ia tunggu dari beberapa jam yang lalu.
"Yaaa jangan berani-beraninya datang lagi ke toko ku!!"pekik Dita,Jayres mengangkat satu tangannya keluar dari jendela mobil seakan sedang melambai pada wanita yang kini melemparkan sapu kearah mobilnya.Terlihat dari pantulan kaca spion Dita marah-marah.Jika saja Jayres sedang tidak ada urusan yang mendesak,habis lah Dita ditangannya.
"Kesialan macam apa lagi sih ini ketemu dia lagi."ditendangnya pot bunga yang tak bersalah hingga terjungkal namun kembali di tata rapi seperti awal.Menyesal telah melampiaskan pada bunga-bunga kesayangannya.Sasarannya adalah wajah Jayres bukan bunga yang menjadi ladang penghasilannya selama ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Your Villain
FanfictionSiapa yang suka jika dalam perjalanan hidupnya harus bertemu dengan seseorang yang menyebalkan,pembuat masalah dan bertitel sebagai enemy(musuh). Siapa juga yang suka jika ternyata didalam garis takdirnya harus hidup bersama seorang pelaku kriminal...