01) Brother

163 44 10
                                    

"Jangan pernah mengharapkan apapun atau pada siapapun,harapan hanya akan membuatmu lemah."

Happy reading!

••LYV••

"Mau mati,dasar bodoh!!"cerca Jayres pada Nathaniel.Dahinya mengernyit saat memindai penampilan Nathaniel.Adiknya itu kembali berulah apalagi saat pulang dengan keadaan babak belur,lebam membiru dibagian pipi lalu bagian rahang juga ada sobekan kecil.Tapi Nathaniel adalah Nathaniel,pemuda itu masih bisa cengengesan seperti orang bodoh."Hai."Katanya.

Padahal Jayres sudah menyuruh anak buahnya membawa adiknya itu di rawat di rumah sakit menyuruhnya menginap.Namun adik bandelnya itu malah kabur setelah insiden penusukan yang diyakini salah sasaran malam itu.

"Nathaniel!"suara keras milik Jayres kembali menginterupsi,menggema di rumah besar itu yang hanya diisi dirinya,Nathaniel dan dua pembantu rumah tangga.

"Apa sih kak brisik deh nggak seru!!"katanya dengan santai memainkan game diponselnya sembari rebahan di sofa.Masa bodo dengan ekspresi wajah Jayres yang sudah tampak kesal dengan kelakuannya itu.

Pria berkemeja putih itu mendekat merampas ponsel yang sedari tadi jadi pemicu adiknya tidak mendengarkan ucapannya.

Sedangkan salah satu Dokter kepercayaan Jayres sibuk membalut luka diperut Nathaniel.Hanya bisa menggeleng dengan kelakuan pasiennya itu.

Seandainya Jayres tak ingat ada hubungan darah dengan Nathaniel sudah dibiarkan saja lelaki itu sekarat.

"Jahitan diperutnya sedikit robek,tapi tidak papa aman,"kata Dokter tersebut setelah menyelesaikan tugasnya.Jayres tak berkata apapun sampai setelahnya adik bandelnya itu kembali merampas ponsel dari tangannya.

"Hemm terimakasih,bayarannya akan saya transfer.."ujar Jayres lalu menyuruh salah satu pembantunya mengantar Dokter tersebut keluar.

"Mau kemana, hah?"tukas Jayres menarik kerah kaos bagian belakang Nathaniel hingga si empunya tak bisa maju sedikitpun.

"Yaaah jadi kalah kan!!! Aish rese banget jadi kakak!"

Ngomong-ngomong soal sebutan kakak,Jayres teringat perempuan malam itu.Si pemilik sepatu butut yang entah Theo sudah mendapatkan identitasnya atau belum.

"Lepasin woy dikira gue kucing apa gimana?"Nathaniel berusaha melepaskan tangan Jayres dari kaosnya,menggeliat bak cacing kepanasan.

"Eh eh eh."Kaos belakang Nathaniel ditarik Jayres,tarikan itu sudah pasti membuat adiknya itu berjinjit.

"Iya lu itu kucing nakal,udah berkali-kali kayanya gue bilang jangan panggil dengan sebutan kakak jika diluar dari rumah ini!!"tekan Jayres tak suka mengingat dimana adiknya itu memanggil dengan sebutan kakak dihadapan Dita kala itu.Sekarang adiknya itu mengulangi kesalahan yang sama saat datang ke kantor tanpa pengawalan.Berkoar-koar memperkenalkan diri mengakui bahwa lelaki itu adalah adik dari pemilik Jaylio Group, padahal Jayres sengaja menutup identitas adiknya itu rapat-rapat.Demi keselamatannya juga.

"Kenapa sih kak,Yaelah gue juga mau kali di hormatin sama karyawan-karyawan eluuu."

Dari arah pintu Theo datang dengan ekspresi biasa,pemandangan didepannya memang sudah jadi makanan Theo tiap saat ketika singgah dikediaman bosnya itu.

Tepukan dipundak yang berasal dari Theo sedikit menenangkan kobaran api di dada Jayres.

Akhirnya Nathaniel dapat bernapas lega saat cengkeraman dikaosnya terlepas.

"Tenang bro inget adik lu adik lu."bisik Theo tepat disebelah Jayres.Nyatanya Theo selaku bawahan Jayres ikut geram dengan kelakuan Nathaniel namun lelaki itu bisa apa selain bersabar.

Love Your VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang