09.Membingungkan?

100 24 6
                                    

HAPPY READING!!

•••••LYV•••••

Mendadak Nathaniel merasakan suasana yang cukup horor saat mendalami tatapan mata perempuan di sampingnya.

"Ya! kakakmu itu selalu saja memancing keributan! Apa sikapnya selalu seperti itu?!"Mendadak Dita jadi pusat perhatian orang-orang didalam bus yang dia tumpangi.

Tak terkecuali Nathaniel yang tersentak mendengar suara tinggi Dita.

"Se_sebenarnya ada apa? Kak Jayres membuat kesalahan?"

"Kamu bakalan tau nanti bagaimana jahatnya kakakmu itu,"ucap Dita dengan sorot mata benci,dendam sekaligus marah.

"Akan ada perang dunia kah ini."ringis Nathaniel.

Perjalanan menggunakan bus tak memakan waktu lama,Nathaniel mendahului turun dari Bus diikuti Dita setelah sampai di halte yang tak jauh dari rumahnya.

Tak ada yang membuka mulut,Dita lebih memilih menyimpan energinya dan akan meluapkannya di depan wajah Jayres nanti.Nathaniel,pemuda itu memikirkan cara agar tidak ada baku hantam antara kakak dan perempuan di sebelahnya.Bagaimana caranya agar mereka berdua tidak bertemu.

Meskipun ragu Nathaniel benar-benar menunjukan letak rumahnya.Harapannya hanya satu__Jayres tidak di rumah.

"Ini rumah kami."

Dita mengangguk seraya memandangi bentuk rumah yang terlihat mewah itu.Rumah tiga tingkat dengan gaya modern.Walaupun berada di luar Dita masih bisa melihat luasnya halaman rumah Jayres.Rumah jayres memnag terlihat yang paling mencolok dibanding rumah-rumah lainnya.

Tiang-tiang tinggi didepannya semakin mengokohkan bangunan bercat putih itu.Sungguh sepertinya kehidupan Jayres memang di kelilingi kemewahan.

Dita baru sadar sedari tadi Nathaniel mencak-mencak di depan pintu gerbang setinggi harapan itu.
Gerbang berwarna kuning keemasan itu benar-benar terlihat kokoh.

"PAK BEJOO WHERE ARE YOUUUU!!"Pekiknya membuat Dita harus menutup kedua telinganya.Suara Nathaniel itu nyaring bunyinya.

"Itu kan ada bel kuda Nil!"ucap Dita sembari memukul belakang kepala Nathaniel sangking gemesnya.

"Oalah aing lupa hehehe."

"Duh! ini pak Bejo kemana sih,"omel pemuda berseragam SMA itu.Nathaniel sibuk melompat-lompat guna melihat kedalam pembatas pagar,meskipun nyatanya usahanya tak berhasil.Sepertinya suara bel tidak terdengar sampai pos keamanan.

"Sebentar ya mba sabar."

'nggak kebalik orang dia sendiri yang nggak sabaran' batin Dita.

"Ini nggak dikunci kuda nil ngapain manjat pagar segala udah kaya maling."celetuk Dita sembari membuka pintu pagar dengan gampangnya.Jujur Dita menertawakan kebodohan Nathaniel dalam hatinya.

Inisiatif Nathaniel memanjat pagar karena mengira dikunci ternyata tidak ada gunanya.

Nathaniel anjlok dari atas pagar,bengong sebentar sebelum menyadari sesuatu..ya Dita memanggil apa tadi?

"Eh apa itu tadi kuda Nil? Kamu memanggilku kuda Nil?"tanya Nathaniel dengan mata membulat sempurna sembari menunjuk wajahnya sendiri.

Tak lama pria tua berseragam hitam khas petugas keamanan dengan name tag di dada bertuliskan pak Bejo pun ikut terheran ketika melihat majikannya baru saja lompat dari pagar.

"Astaga pak itu resleting celana turun,astagaaa."

"Maklum den habis kencing hehehe."

Kedua sudut bibir Dita tertarik keatas,ia benar-benar heran dengan banyaknya kerandoman yang ia temui selama mengenal Nathaniel.

Love Your VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang