010...suatu alasan

149 19 6
                                    

HAPPY READING!!

••••LYV••••

Bagaimana mungkin seorang Jayres menjadi penyelamat Harsya, Dita tak akan sepenuhnya mempercayainya.Bahkan gerak-gerik pria itu selalu mencurigakan,bagaimana bisa Dita mempercayai pria seperti Jayres.

"Teh?"

"Heuh?"

Harsya menghela napas lelah,pasalnya Dita sepertinya tidak fokus dalam mengerjakan sesuatu di depannya.

"Gosong teh gosong,"tukas Harsya geregetan sambil mematikan kompor kemudian menyentil dahi Dita.

Bukannya merenungi apa yang terjadi barusan, Dita malah kembali melamun terkesan kebingungan.

"Astaga ada apa denganmu?"Harsya pergi meninggalkan Dita.

Flashback

"Res!"

"Turunkan nada suara mu,"ucap santai Jayres.Pria itu bahkan menyikapi santai wajah garang Theo yang kini diperlihatkan didepan nya.

Meski begitu sikap aneh Theo sedikit membuat Jayres terganggu,sejak kapan sahabatnya itu berani meninggikan nada suaranya.

Layangan bola golf yang tadi Jayres mainkan terhenti sejenak ketika Theo kembali berbicara.

"Gue tau lu nggak punya hati,gue tau lu benci Dita,tapi menurut gue dengan lu bakar toko Dita dan menghilangkan jalan rejekinya itu udah cukup kelewatan,"kata Theo panjang lebar.

"Sejak kapan lu mulai bisa menceramahi gue?"

Dahi Jayres berkerut dalam,tak mengerti juga maksud dari topik pembicaraan yang kini sedang dibahas Theo.Membakar toko Dita? Apakah Theo berasumsi dirinya pelaku pembakaran toko Dita? Pikir Jayres.

Ia bahkan berpikir keras,atas perubahan sikap Theo kepadanya.
Sejak kapan Theo memihak orang lain dari pada sahabat sekaligus atasannya sendiri.

"Lu ada rasa sama perempuan enggak waras itu?"selidik Jayres setengah melirik.Sikap serta ucapan Theo baginya mencerminkan seseorang yang sedang jatuh cinta..ya menyukai Dita mungkin??

"Kita lagi bahas soal kebakaran toko Dita,kenapa malah melenceng soal perasaan?"

Jayres tersenyum sinis,"tapi sikapmu yang seperti ini menunjukan rasa suka pada perempuan itu? Benar bukan?"

Theo terdiam membisu,seakan tak mampu menyangkal dan membuat Jayres membenarkan dugaannya.

"Apapun itu sebaiknya jangan pernah jatuh hati pada perempuan seperti dia..perempuan rendahan dan murahan seperti dia enggak pantes__"ucapan Jayres terjeda perubahan ekspresi signifikan Theo membuatnya tak jadi melanjutkan kata-kata yang sudah tertata di kepalanya.

Entah kenapa wajah Theo tiba-tiba memerah,raut wajahnya menampakkan ketidaksukaannya terhadap apa yang Jayres katakan.

"Ada apa dengan ekspresi mu,nggak suka dengan fakta yang gue ucapkan barusan?"

Keberanian yang entah dapat dari mana membuat Theo menarik kerah kemeja milik Jayres,mencengkeramnya kuat seakan emosinya sudah tak lagi bisa terbendung.

Theo sudah semakin bernyali besar dan melewati batasannya.Jayres sadar itu tapi ia mencoba membiarkan Theo,akan sejauh mana pria itu bersikap.

"Hanya karena perempuan yang baru saja dikenal membuatmu hilang akal? Lancang sekali sikapmu sekarang." Jayres menekan setiap kalimat yang ia ucapkan dengan tatapan dingin tanpa memindahkan cengkraman tangan Theo yang lama kelamaan mengendur.

Love Your VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang