06) Hampir mati

155 28 3
                                    

••LYV••

Dita menatap nanar pada puing-puing serta serpihan toko miliknya,hancur sudah entah siapa yang dengan tega membakar kios kecil miliknya itu hingga jadi tak berbentuk.

Jerigen bekas bensin ditemukan diarea sekitar toko,tidak jauh dari lokasi kejadian Dita juga melihat sekilas ada seseorang sedang mengintai dari kejauhan.

Pria bertopi hitam dan masker yang menutupi setengah wajahnya membuat Dita kesulitan mengenali pria tersebut.Bukan hanya itu salahkan juga penglihatannya yang kabur.

Sudah pasti ada yang sengaja ingin menghilangkan mata pencahariannya.

Tapi siapa?

Siapa pelaku yang begitu tega pada anak yatim piatu seperti dirinya.

Memikirkannya saja sudah membuat kepala Dita pusing bukan main.

"Teh,semuanya sudah diurus kepolisian.Tenang teh secepatnya pelakunya pasti bakal ditangkap.Kalo nggak ketangkep juga adik kebanggaanmu ini yang bakal turun tangan teh."Ucap Harsya begitu menggebu-gebu,tujuannya juga hanya satu menenangkan Dita yang begitu syok akan kejadian ini.

"Aku tau siapa dalang dibalik semua ini."gumam Dita menyorotkan matanya kearah Harsya.Kedua tangannya mengepal kuat,giginya menggertak.

Siapapun yang terlibat akan Dita mintai pertanggungjawaban.

"Teh,mau kemana?"

Dita tak mempedulikan panggilan dari Harsya.Tak ada keraguan di setiap langkah Dita.Pikirannya hanya tertuju pada satu orang.

Satu orang yang memunculkan kecurigaan besar di hati Dita.

"Astaga kamu lagi,tolong jangan buat keributan disini."Dita tak mengatakan apapun hingga ia berhasil menerobos masuk ditengah penjagaan ketat yang menghalangi perjalanannya.

"DIMANA JAYRES?! JAYRES KELUARLAHHH!!"

"Beliau tidak ada di kantor,tolong keluar!"

"Ada apa ini?"Dita mengarahkan pandangannya pada seseorang yang kini berjalan keluar dari pintu utama gedung Jaylio group.

Lelaki yang mengenakan setelan pakaian formal itu berdiri dihadapan Dita.Dita tidak tau dengan siapa kini ia berkontak mata.

"Ada yang bisa dibantu nona?"

Lagi dan lagi Dita tak peduli dengan siapa ia sedang diajak bicara.

"Jayres,katakan dimana dia?!"

Dita semakin kesal saat kedua penjaga itu malah mencekal erat kedua tangannya.Diperlakukan bak seorang kriminal tentu membuat Dita semakin murka.

"ISH LEPASKAN! AKU BUKAN KRIMINAL YAA LEPASKAN!!"

Dita tak peduli dengan berbagai resiko yang akan ia hadapi selanjutnya,yang ia inginkan hanyalah melabrak si pemilik gedung yang entah kenapa belum muncul juga batang hidungnya.

Apakah suaranya kurang keras hingga tidak bisa menembus dinding tebal gedung mahal itu?

Ataukah lelaki didalam sana sedang berpura-pura tuli dan menghindar dari tanggung jawabnya?

"Begini pak,nona ini ingin memaksa bertemu dengan tuan Jayres."

"Kemarin dia juga sudah datang dan membuat tuan Jayres marah besar,"tutur penjaga tersebut dengan kilatan mata ketakutan,takut jika bosnya muncul dan melihat keributan di kantornya.

Mata Boba itu melebar,seketika sorot matanya tertuju pada penampilan Dita..tentu saja__

Lagi dan lagi bibir Dita jadi sasaran tanda tanya besar bagi si pemilik mata Boba.

Love Your VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang