"Jeongjeongi_!"
Jeongwoo menoleh kearah pintu, melihat pada orang yang baru saja memanggilnya.
"Minta tolong dong.. Temenin yoshi dikamarnya. Dia lagi sakit. Aku di panggil manager, disuruh ke kantor sekarang" pinta hyunsuk tanpa basa-basi. Dia sedang buru-buru sekarang.
"Jauh banget ampe kedorm tiga? Emang yg lain gk ada hyung?" tanya jeongwoo heran. Bukannya apa.. Tapi dari dorm 1 ke dorm 3 tuh harus ngelewatin 2 tangga. (Walaupun bisa pake lift sih..😅😅)
"Gk ada. Jihoon gk tau lagi berkelana kemana, Doyoung ama junkyu lagi pulang ke rumah, yg lain juga gk tau pada kemana, mungkin dikantor juga. Cuma ada kamu ini. Pliss, ntar gw beliin apa aja deh terserah" ucap hyunsuk menjelaskan dengan cepat.
Dia sedang dikejar waktu. Berharap jeongwoo bersedia membantu. karna jika tidak, maka hyunsuk tidak akan bekerja dengan tenang karna terpaksa meninggalkan yoshi yg sedang sakit sendirian.
"Eh.. Gk usah hyung. Aku mau kok sukarela bantu. Dh kayak sama siapa.." ucap jeongwoo.
"Yaudah, ayok" ajak hyunsuk.
Jeongwoo mengikuti hyung nya dari belakang. Sepertinya hyunsuk benar-benar sedang berlomba dengan waktu. Bahkan beberapa kali tersandung sepatu nya sendiri.
"Aku langsung aja, makasih woo" ucap hyunsuk berpamitan,. Setelah melihat jeongwoo mengangguk dia langsung pergi dari sana.
......
Jeongwoo membuka pintu dorm satu lalu menguncinya kembali. Jangan berpikir yg aneh. Mereka memang selalu DIHARUSKAN mengunci pintu dorm, untuk menghindari hal-hal buruk yg tidak di inginkan.
Sepi.
Jeongwoo melangkah menuju kamar yoshi. Sempat ragu saat ingin membuka pintu. Masalahnya, dia dan yoshi bukan teman yang sangat akrab. Jadi apa yg harus dia lakukan selama menemani hyung nya ini?. Meskipun yoshi sering berusaha mendekatkan diri dengan nya, tapi mereka masih sering canggung. Apalagi jika hanya berdua.
Tapi, yahh.. Memang nya mau ngapain juga? Ngajak ngobrol? Yoshi kan lagi sakit, istirahat. Dan Dia bisa sambil nonton selama menemani yoshi di dalam.
Jeongwoo mengetuk pintu sebelum membukanya. Saat di masuk, terlihat yoshi yang sedang menatap nya dengan sayu.
"Hyung.. Aku temanin ya. Klo butuh apa-apa bilang aja" ucap jeongwoo berdiri di samping ranjang yoshi.
Yoshi hanya berkedip sebagai jawabannya. Tubuhnya sangat lemas dan tenggorokan nya sakit.
"Hyung udah makan?" tanya jeongwoo. Kini dia duduk dipinggir ranjang. Menatap yoshi penuh perhatian.
Yoshi mengangguk lemah.
"Udah minum obat?" tanya jeongwoo lagi. Sekedar basa-basi aja sih. Soalnya kayaknya udah. Masa udah makan blom minum obat? Ya kan?
Yoshi menggeleng.
"Eh? Belum?" tanya jeongwoo kaget. Ternyata pemikiran nya meleset.
"Yaudah ayok minum obat dulu"
Jeongwoo mengambil obat dan vitamin yg tergeletak di atas nakas, dan membuka nya. Setelah itu dia membantu yoshi untuk duduk.
"Eeehh"
Jeongwoo menahan tubuh yoshi yg hampir terhempas kembali ke kasur. Tubuh yoshi sangat lemas. Jeongwoo pindah duduk di sebelah yoshi, menjadikan bahunya sebagai tempat bersandar dan tangannya memeluk bahu yoshi agar tidak terjatuh.
Dia memberikan beberapa butir tablet pada yoshi dan membantu nya memegang gelas. Setelah yoshi selesai minum obat, dia membantu yoshi berbaring kembali.
"Jangan pergi" pinta yoshi dengan suara serak. Tangan nya memegang lengan jeongwoo dan menatap jeongwoo dengan memohon.
"Iya-iya.. Aku duduk disana ya" ucap jeongwoo menunjuk sofa yg ada dikamar yoshi. Tangan nya menepuk-nepuk pelan tangan yoshi, sebelum melepas nya dan berjalan menuju sofa.
Waktu berjalan lambat. Ini baru beberapa menit, tapi jeongwoo sudah merasa bosan. Dia membaringkan tubuhnya di sofa yg tidak besar itu. Badannya menekuk, mencari posisi ternyaman untuk badan besarnya.
Baru satu menit, dia merasa mengantuk. Mungkin karna suasana yang sepi atau karna dia tidak bisa mengeraskan volume tontonan nya. Yg pasti matanya terasa berat sekarang. Dia melirik kearah tempat tidur. Keningnya berkerut melihat yoshi yg bergerak gelisah.
"Hyung? Kenapa?"
Yoshi tersentak kaget mendengar suara jeongwoo yg memecah keheningan. Badannya berbalik menghadap jeongwoo. Dengan lemas tangan nya melambai, meminta jeongwoo untuk mendekat.
Meski bingung, jeongwoo tetap menurut. Mendekat ke ranjang yoshi dan duduk di pinggiran nya.
Yoshi meletakkan kedua tangan dipinggir bibirnya. Membuat jeongwoo mendekatkan kuping nya.
"Temani aku tidur" bisik yoshi.
"Ah, oke" jeongwoo mengangguk lalu ikut berbaring di sebelah yoshi.
"Eh? Hyung?"
Jeongwoo terkejut saat yoshi tiba-tiba menarik tangannya dan menjadikan lengan nya sebagai bantal, lalu memeluknya.
"Gk nyaman ya?" tanya yoshi.
"Yyaa.. Agak gimana gitu..." jawab jeongwoo seadanya. Bukannya gk nyaman sih.. Tapi klo ada yg liat bisa salah paham jadinya.
"Maaf.. Tapi aku liat sesuatu di pojok dekat lemari" ujar yoshi setengah berbisik. Tangan nya mengeratkan pelukan pada tubuh yg lebih kekar.
Jeongwoo sedikit tersentak. Rasa takut menjalar di hatinya. Dia tau "sesuatu" yg dimaksud yoshi. Karna bukan rahasia lagi, jika yoshi sesekali melihat hal yg tidak nampak bagi kebanyakan orang.
"Yaudah jangan dilihat lagi. Ayok tidur aja"
Jeongwoo membalas pelukan yoshi. Membenahi posisi mereka hingga dirasa pas, lalu mengusap kepala yoshi.bermaksud menenangkan. Berakting seolah "sesuatu" yg dikatakan yoshi tk memengaruhi dirinya. Seolah dia adalah seorang pemberani. Karna harga diri nya bisa terluka jika terlihat takut didepan orang yang meminta perlindungan dari nya.
Tanpa jeongwoo sadari, yoshi tersenyum lebar_bahagia_. Ada sedikit rasa bersalah dihatinya. Bukan karna dia berbohong melihat "sesuatu".tidak! Yoshi tidak bohong. Sesuatu itu benar-benar ada tadi. Tapi dia berbohong soal rasa takutnya. Yoshi sudah biasa melihat hal-hal seperti itu. Dan yg dia liat bukan lah yg menyeramkan. Jadi sebenarnya yoshi sama sekali tidak takut. Tapi demi pelukan hangat dan nyaman ini, yoshi akan melakukan apapun, bahkan jika harus selalu berakting menjadi seorang penakut selamanya
_meski harus selalu meminta maaf pada jeongwoo dalam hatinya_
❌😁❌
KAMU SEDANG MEMBACA
tidak untuk di baca_(Yoshi x all)
DiversosShort-story yoshi x all. ⚠️ HANYA KHAYALAN ⚠️ tolong jangan di bawa ke dunia nyata 🙏