Pagi hari, Agatha sudah siap dengan seragam sekolahnya. Tidak kedodoran atau tidak juga kekecilan. Seragam ini sangat pas di tubuhnya. Jelas saja, dia kan bukan anak cupu ataupun antagonis dengan make up tebal seperti tante tante girang.
Tidak lupa Agatha juga memakai skincare dan bedak nya secara tipis. Sebagai sentuhan terakhir ia mengaplikasikan lip gloss di atas bibirnya yang sudah berwarna pink secara alami. Satu kata untuk penampilannya kali ini, perfect.
"Hai Tha, lo udah siap buat ngedrama hari ini?" Arwah Quinn secara mendadak muncul di hadapan Agatha. Quinn menatap penampilan tubuhnya, tidak jauh beda dengan penampilannya dulu sewaktu masih hidup.
"Tentu. Setelah satu minggu absen hari ini gue bakal sekolah lagi. Menurut lo, gimana reaksi murid murid lain nanti?". Agatha menyisir rambutnya. Memilih untuk menguncir kuda rambut panjangnya itu. Akan gerah nanti jika rambutnya ia biarkan tergerai.
"Heboh lah, apalagi emang? Lo lupa kalau gue sama Eve primadona di sekolah." Sinis Quinn. Dia dan Eve memang menjadi primadona sekolah. Bahkan mereka mendapat julukan sebagain Queen Nusa Bangsa. Tidak ada yang bisa mengalahkan mereka berdua.
Cantik? Jelas.
Kaya? Jangan ditanya.
Pintar? Biar medali dan piala yang bicara.
Populer? Maaf nyatanya mereka lebih populer dari tokoh utamanya sendiri.
Sayangnya, dia dan Eve hanya menjadi sosok figuran. Lebih mengenaskanyya lagi, mereka memiliki ending yang sangat konyol. Ingin sekali dia memaki maki pembuat novel ini.
Clak... Clak..
Quinn tersadar mendengar jentikan jari Agatha. Rupanya dia terlalu lama melamun. Agatha saja sudah selesai bersiap. "Gue mau berangkat. Lo mau ikut atau tetep bengong kayak orang dongo di sini?".
Agatha pergi ke bawah tanpa melihat ekspresi Quinn. Lagipula kenapa arwah sepertinya bisa mengeluarkan berbagai ekspresi seperti manusia normal. Setahunya arwah tidak bisa merasakan emosi apapun.
Agatha pergi tanpa sarapan. Ia bisa masak, tapi hari ini sedang malas saja. Lagipula ia bisa membeli di kantin. Sampai di parkiran apartemen, ia memilih menggunakan mobil untuk sekolah. Lain waktu saja ia menggunakan motor. Ribet juga harus ganti bawahan nanti saat sudah di sekolah.
***
Brummm
Brummm
Mobil yang Agatha kendarai baru saja memasuki kawasan sekolah. Sekolah sudah ramai dengan murid, jadi saat mobil Agatha melintas, banyak yang sudah menantinya. Termasuk sang sahabat Eve. Dia sudah stand by duduk di atas cap mobilnya sendiri.
Agatha dengan segera keluar dari mobil. Tidak ada adegan slow motion ataupun keluar dengan badas untuk menarik perhatian yang lain. Karena tanpa melakukan itu pun, semua mata tetap tertuju padanya. Masih ingat kan kalau dia dan Eve adalah Queen Nusa Bangsa.
Seminggu gak masuk makin cantik aja
Akhirnya Queen yang asli masuk juga
Iye, eneg gue liat muka ubab tapi ngaku ngaku jadi Queen
Ekspresi tu ubab gimana ya nanti
Malu kali
Apalagi Agatha udah masuk
Berbagai ucapan masuk ke telinga Agatha saat ia berjalan menghampiri Eve. Berbagai ucapan ia dengar, tapi tidak ada satupun yang menjelekkannya. Justru mereka menghina orang lain. Dan dia tau siapa yang mereka hina. Ubab, panggilan yang Luci terima dari siswa Nusa Bangsa. Entah siapa dan bagaimana panggilan itu dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT GIRL [END]
Teen FictionRexi Cecilia. Gadis pendiam yang menyukai novel transmigrasi. Selalu berharap dirinya bisa merasakan bagaimana transmigrasi itu. Agatha Dian Quinsha. Seorang Figuran yang bahkan tidak pernah memiliki dialog sama sekali. Hanya muncul sekali itupun ka...