Pranggggg
Pranggggg
Arghhhhh
"Kenapa jadi seperti ini sialan. Harusnya Lion King ada dalam genggaman gue. Kenapa sekarang malah kacau. Arghhhhh."
Pranggggg
Brakkkk
"Bajingan lo Eve. Karena lo, Matteo makin gak bisa gue gapai. Gavin juga udah gak jadi wakil lagi. Posisi gue bisa aja terancam karena Eve. Gak, ini gak boleh terjadi. Gue gak bisa diem aja. Gue harus cari pion baru."
Amukan Luci terdengar di telinga ke empat orang yang menyaksikannya lewat kamera tersembunyi yang sengaja di pasang di rumah Luci. Tidak akan ada yang sadar jika ada kame yang sengaja di letakkan di sana. Karena ukurannya yang kecil, dan tempatnya yang tidak bisa di jangkau oleh mata.
Anak buah Sean yang melakukan itu semua, dengan perintah Agatha tentunya. Jadi, mereka bisa memantau apa yang akan Luci rencanakan kedepannya. Sehingga mereka bisa mengantisipasinya. Bahkan menggagalkannya jika perlu.
Dan rencana Luci tepat sasaran, sesuai dengan apa yang mereka mau. Saat Luci mencari pion baru, mereka akan memasukkan Bintang sebagai umpan. Lalu lewat Bintang mereka akan mengorek semua informasi yang mereka perlukan.
Hanya menunggu sebentar lagi sebelum Luci menemui kehancurannya. Apakah setelah itu mereka akan langsung membunuh Luci? Mungkin iya, mungkin tidak. Semua tergantung dengan Agatha. Jika Agatha masih ingin bermain, maka mereka tidak akan langsung membunuh Luci. Tapi jika Agatha tidak ingin bermain, maka sudah di pastikan jika Luci akan berakhir detik itu juga.
Matteo sudah tidak sabar menunggu hari dimana ia membunuh Luci seperti Luci membunuh Erina. Ia sudah berjanji pada jasad Erina jika ia akan membalas semua perbuatan Luci padanya.
Dan sebentar lagi semua itu akan terwujud. Hanya menunggu sebentar. "Tenang Luci, tenang. Lo gak boleh marah marah, atau kerutan bakal muncul di muka lo. Lebih baik sekarang lo siap siap buat ke club. Siapa tau lo bisa nemuin pion baru di sana. Yang pasti lebih berguna daripada Gavin."
Luci membereskan kekacauan yang ia buat sendiri dengan cepat. Karena setelah ini ia harus mencari mangsa. Kegiatan rutin yang selalu dia lakukan saat malam hari. Hampir tidak pernah ia melewatkan setiap malamnya dengan seks. Ya kecuali jika ia sedang ada tamu bulanan.
Itulah kenapa Gavin tidak mempercayai ucapan teman temannya. Ya karena Luci tidak mau di ajak pergi saat malam hari. Jadi, Gavin berpikir jika Luci memang gadis polos yang tidak pernah tersentuh oleh dunia gelap.
Padahal Luci tidak ingin pergi bersama Gavin juga karena lebih memilih mencari mangsa lalu mendapatkan uang. Selain itu, Gavin dan anggota inti yang lain juga bisa di bilang jarang mengunjungi club malam.
Itu karena mereka mempunyai koleksi alkohol sendiri. Jadi, daripada mereka pergi ke club, mereka lebih memilih minum di markas. Hal itu juga menghindari kejadian tidak terduga seperti di jebak oleh musuh ataupun para jalang di sana.
Karena senakal nakalnya mereka, mereka tidak pernah tidur dengan perempuan sebelum adanya ikatan pernikahan. Baik anggota inti atau anggota lain menerapkan prinsip itu. Jadi tidak heran jika banyak perempuan yang tergila gila pada mereka.
"Suruh Bintang datang ke club itu. Terus suruh dia dekati Luci. Gue yakin Luci bakal langsung kena." Sinis Eve melihat segala tingkah Luci dari monitor.
Sepertinya gadis memiliki dendam tersendiri dengan Luci. Karena setiap melihat Luci, Eve akan selalu menunjukan ekspresi sinisnya. Tapi selain dengan Luci, Eve juga orang yang sinis. Hanya saja jika membahas Luci, tingkat ke sinisnya akan meningkat berkali kali lipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT GIRL [END]
Teen FictionRexi Cecilia. Gadis pendiam yang menyukai novel transmigrasi. Selalu berharap dirinya bisa merasakan bagaimana transmigrasi itu. Agatha Dian Quinsha. Seorang Figuran yang bahkan tidak pernah memiliki dialog sama sekali. Hanya muncul sekali itupun ka...