05

61.6K 2.8K 41
                                    

Brakkkk

Hiksss... Hiksss

Astaga masih pagi lo ini

Dulu Eve, sekarang Agatha

Si ubab ngapain lo di situ

Kasian Agatha udah kena najisnya si ubab

Lo pikir dia babi apa

Kan emang saudaranya

Hahahaha

Itulah yang di dapat oleh Luci dari aksinya tadi. Bukannya mendapat simpati, ia malah mendapat olok olokan dari siswa yang menyaksikan kejadian itu. Entah apa yang ingin Luci ambil dari Agatha.

Ketenaran? Sepertinya akan susah

Perhatian? Bukannya sudah ada Gavin

Kecantikan? Heh

Nama baik? Seharusnya sudah cukup hanya dengan menjadi kekasih Gavin. Sang wakil Lion King.

Tapi jika pada dasarnya dia sudah mempunyai sifat iri, hal sekecil apapun akan membuatnya iri. Padahal dia sendiri juga sudah mendapatkan hal itu.

"Agatha hiksss maaf hiksss, aku tidak sengaja. Jangan hiksss pukul aku. Ampun Agatha." Eve sengaja mengeraskan suaranya berharap semua siswa akan simpati padanya. Tapi berharap terlalu tinggi juga tidak baik kan? Karena bukannya mendapat simpati, Luci malah semakin mendapat cibiran.

Agatha sendiri tidak menggubris Eve yang masih menangis. Dia bahkan masih dalam posisi yang sama, bersimpuh dibawah. Kenapa dia tidak menolongnya? Untuk apa. Ia rasa Luci masih sanggup berdiri sendiri.

Eve

Beri tau Gavin jika kekasihnya cosplay jadi suster ngesot|

Cihhh
Drama lagi
Harusnya aku sendiri yang membunuh wanita itu|


"Luci!" Bisa Agatha lihat seorang Gavin berlari begitu tergesa gesa ke arahnya. Tidak tidak. Mana mungkin Gavin berlari ke arahnya sedangkan yang ia panggil tadi Luci, bukan Agatha.

"Luci, kamu tidak papa kan?" Gavin membantu Luci untuk berdiri. Akhirnya gadis itu berdiri juga.

"Aku hiksss tidak hiksss apa apa kak hiksss hiksss." Jawab Luci takut takut. Melihat ketakutan sang kekasih, Gavin mengira jika Agatha telah membully sang kekasih. Tapi, apa mungkin seorang Agatha membully kekasihnya? Sedangkan Agatha adalah tipikal gadis yang cuek dengan sekitar. Kecuali orang itu dekat dengan gadis itu sendiri.

"Apa yang sebenarnya terjadi Tha?" Gavin memutuskan bertanya pada Agatha. Dia juga tidak mau mengambil resiko dengan mengusik gadis itu.

"Ini bukan hiksss salah kak Agatha. Ini hiksss salah aku." Luci menyela Agatha yang ingin menjawab pertanyaan Gavin.

Gavin melihat kearah sang kekasih. Di titik ini dia merasa bimbang. Siapa yang ia percaya? Ucapan Luci atau asumsi yang ia pikirkan sendiri. Seandainya Luci tidak berbohong, kenapa Luci menatap takut pada Agatha. Seakan akan Agatha telah membully nya.

Jika asumsinya bahwa Agatha telah membully Luci itu benar, kenapa Luci justru mengatakan kalau semua itu salahnya sendiri. Bukan salah Agatha.

Ia bingung. Jika yang ada di posisi ini kekasihnya dengan siswi lain, ia tidak akan sepusing ini. Karena dia juga tau jika semua murid di Nusa Bangsa tidak ada yang menyukai kekasihnya.

SILENT GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang