Part 12

33 6 1
                                    

Rintik hujan menembus rapat nya pepohonan yang ada di jurang itu. Tetesan hujan itu membuat darah yang menutupi wajah hyunjin sedikit menyingkir terbawa air. Jari jemari nya bergerak beriringan dengan nafas yang berangsur normal. Ia mengerang merasakan sakit, namun kilasan memori yang ia ingat membuat hyunjin membuka mata nya dengan paksa.

Yang pertama kali ia lihat adalah pohon, tak ada siapapun di sana. Badan nya terasa kaku sulit untuk di gerakan. Ia berusaha menggerakan tubuh nya, tangan nya sibuk meraba saku celana nya. Ia sedang mencari handpone untuk meminta bantuan pada siapapun. Namu nihil, handpone nya kini tak ada. Yang bisa menolong nya benar-benar hanya diri sendiri.

"Akkhhhh"

Hyunjin memekik kesakitan saat berusaha bangun, ia memegang perut nya yang terus mengeluarkan darah segar. Dua luka tusukan itu membuat hyunjin sangat kepayahan sekarang.

"Aku mohon tuhan bantu aku!"

Setelah berhasil bangun ia melihat ke sekitar. Kenyataan bahwa ia berada di dasar jurang membuat hyunjin lagi-lagi pesimis di tambah hujan yang semakin deras. Pikirnya siapa yang akan bisa menolong nya sekarang.

Namun Tuhan seperti nya mendengar doa hyunjin, seorang pria paruh baya yang kebetulan sedang mencari tanaman obat di sekitaran itu melihat hyunjin. Ia dengan segera menuruni jurang itu.

"Kau baik-baik saja nak?"

Hyunjin terseyum sambil mengangguk, ia begitu bersyukur seseorang menemukan nya.

"Kemari biar aku bantu."

Butterfly In The Dark  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang