Part 24

32 8 0
                                    

Jam terasa berjalan lambat, hyunjin yang mendapat giliran untuk menjaga y/n terduduk di sisi ranjang y/n. Ia menggenggam tangan yang semakin kurus itu dengan erat, bahkan setelah dua hari ia terlelap y/n belum juga membuka kedua mata nya itu.

Hyunjin merindukan senyuman y/n, ia merindukan tatapan hangat yang selalu y/n tunjukan pada hyunjin. ia begitu merindukan nya. Sesaat kemudian pintu ruangan terbuka. Di sana berdiri jaemin dengan tatapan khawatir nya.

Ia kembali ke Seoul untuk menemui y/n saat mendengar bahwa y/n tidak baik-baik saja. Ia berjalan dengan gontai menuju ranjang y/n. Jaemin mengelus kepala y/n dengan lembut sambil tersenyum.

"Bahkan saat tertidur kau masih terlihat cantik y/n-ah, aku merindukan mu."

Jaemin menyeka air mata yang keluar itu, ia tak ingin menangis di hadapan y/n sekarang.

"Dia tak mempunyai siapapun namun dia bisa bertahan dan memberikan kebahagian pada siapapun yang ia temui hyunjin-ah"

Hyunjin mengangguk, ia lalu menatap y/n dengan lembut sambil mengusap tangan y/n.

"Y/n selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kita, aku sangat beruntung bertemu dengan y/n."

"Y/n bagaikan kupu-kupu di dalam kegelapan, ia tetap terlihat indah dan cantik"

Setelah jaemin berkata seperti itu, jari jemari y/n kini bergerak. Menandakan bahwa ia telah kembali mendapatkan kesadaran nya. Jaemin menggenggam tangan y/n sambil tersenyum.

"Em bangun lah, aku ada di sini teman."

Y/n perlahan membuka kedua mata nya itu, ia mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang terasa menusuk mata nya itu.

Beruntung saat itu ia dapat melihat jaemin dengan jelas, teman yang sangat ia rindukan ada di hadapan nya. Ia tersenyum manis pada y/n sambil terus menggenggam tangan nya.

"Senang bertemu dengan mu kembali jaemin."

Jaemin terkekeh mendengar itu, ia mengangguk sambil mengusak rambut y/n.

"Maafkan aku yang sudah membuat mu menderita jaemin"

"Tidak, tidak sama sekali y/n-ah kau tidak pernah membuat ku menderita."

Y/n tersenyum, tangan nya bergerak mengusap pipi jaemin pelan.

"Kau terlihat kurus."

"Jika aku kurus lalu kau apa?"

Y/n tertawa pelan, ia lalu melihat ke arah hyunjin yang masih menatap nya dalam. Hyunjin dengan cepat menyeka air mata nya agar y/n tak melihat .

"Jangan khawatirkan aku, aku akan baik-baik saja."

"Tentu karena kau adalah orang yang kuat y/n-ah"

Setelah mengatakan itu y/n lalu menutup mata nya kembali, ia kembali kehilangan kesadaran nya. Bahkan waktu nya sadar hanya sebentar saja, menandakan bahwa kondisi nya sudah tidak baik-baik saja.

"Y/n-ah?"

Hyunjin mengguncang tubuh y/n pelan, namun ia tetap menutup mata nya.

"Dia tertidur kembali."

Jaemin meremat tangan nya sendiri, air mata yang lama ia tahan kini berhasil keluar. Hati nya benar-benar sakit melihat y/n seperti ini sekarang.

"Dia tertidur kembali?"

Tanya dokter yang baru masuk kedalam ruangan.

"Em bahkan hanya sebentar."

Dokter segera mengecek kondisi y/n, tak lama ia selesai dan menepuk pundak hyunjin.

"Aku tak akan menyarankan apapun pada kalian, aku harap kalian tak akan pergi meninggalkan nya."

Setelah itu dokter pergi, hyunjin mengerti betul apa yang di katakan dokter tadi.

Ia kembali terduduk dengan lesu sambil menatap jaemin yang berdiri di samping ranjang y/n .

"Y/n benar-benar sudah lelah jaemin-ah, haruskah kita merelakan nya?"



















































Tbc...

Butterfly In The Dark  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang