Part 8

32 9 1
                                    

Hyunjin hari ini memilih tidak masuk kerja, ia ikut dengan para petugas kepolisian untuk mencari Minho. Hyunjin memang tidak mengenal Minho namun ia akan mencari nya demi y/n. Ia tak mau melihat y/n yang kebingungan akan keberadaan Minho belum lagi kesehatan y/n yang semakin menurun.

"Jika ia tidak kunjung di temukan di manapun maka kepolisian akan menyimpulkan bahwa ia sudah meninggal tuan."

Pernyataan polisi itu membuat hyunjin terdiam, pikiran nya selalu tertuju pada y/n jika memang seperti itu yang terjadi maka y/n akan merasa sangat sedih belum lagi adik Minho yang sangat membutuhkan minho.

"Tidak ada petunjuk apapun jadi aku harap kalian belajar mengikhlaskan nya jika sesuatu yang buruk terjadi nanti."

Setelah itu para petugas polisi pun pergi, meninggalkan hyunjin yang mematung di tempat nya. Ia mengacak rambut nya bingung akan hal apa yang harus ia katakan pada y/n nanti.

"Tempat pria itu menemukan mobil y/n? Aku lupa akan hal itu, kenapa aku tidak menanyai dia?"

Gumam hyunjin lalu dengan segera pergi dari sana.
Sampai di caffe hyunjin menghela nafas nya terlebih dahulu sebelum membuka pintu, mempersiapkan kata-kata yang sekira nya tidak begitu membuat gadis cantik yang sedang tersenyum itu sedih.

"Kau lelah?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut y/n, ia tak lagi menanyakan tentang Minho pada hyunjin.

"Tidak, aku hanya merasa sedikit tidak nyaman."

Y/n lagi-lagi tersenyum, ia bergerak mengambil segelas air minum untuk hyunjin lalu menuntun nya duduk di salah satu kursi.

"Aku rasa aku menemukan sesuatu hal janggal hyunjin-ah."

Hyunjin menatap y/n dengan ekspresi bingung nya, tanpa bertanya saja y/n sudah tau bahwa hyunjin sedang menanyakan apa maksudnya.

"Tempo hari Taehyung yang mengantarkan mobil ku kesini, dan tadi ia bilang jika ia tau tentang keberadaan Minho."

"Benarkah? Ah aku juga ingin bertanya pada taehyung dimana ia menemukan mobil mu."

Y/n mengangguk setuju

"Minho pernah memberi peringatan padaku untuk tidak terlalu dekat dengan taehyung."

"Apa dia melakukan sesuatu y/n-ah?"

"Em, dia selalu memesan kopi yang harus ku siapkan sendiri taehyung juga tidak sungkan masuk kedalam ruangan ku."

"Awalnya aku menganggap itu biasa saja dan tak mau ambil pusing namun tepat satu jam sebelum kau datang aku menemukan ini di meja kerja ku."

Y/n menyodorkan sesuatu pada hyunjin yang tak lain sebuah kamera pengintai . Hal itu sukses membuat hyunjin membelalakan mata nya kaget.

"Yang melakukan ini taehyung dan mungkin kehilangan Minho juga ada hubungan nya dengan dia."

Setelah itu hyunjin hendak pergi namun y/n mencekal tangan hyunjin.

"Jangan lakukan hal yang gegabah, kita juga belum tau kebenaran nya."

"Aku akan menemui taehyung besok, jadi kau tak perlu melakukan apapun hyunjin-ah."

Hyunjin mengacak rambutnya sambil terus menatap y/n.

"Kau ingin menemui dia? Kau gila? Dia bisa melakukan hal yang tak terduga jika benar dia pelaku nya!"

"Kita juga belum tau apa motif yang di lakukan taehyung y/n-ah, jadi aku harap kau tidak perlu menemui nya."

Hyunjin mencekal pundak y/n, ia sangat khawatir tentang semua yang terjadi . Bertemu dengan Taehyung adalah hal yang gila menurut hyunjin.

"Aku yakin dia tak akan melakukan apapun pada ku, kau juga bisa ikut bersama ku besok jadi kau ada bersama ku untuk menemani ku hyunjin."

"Ku mohon biarkan aku menemui nya untuk Minho, kepolisian tak akan bisa memecahkan masalah ini sama seperti kasus-kasus lain yang sedang terjadi di Seoul.

Tanpa ada jalan lain hyunjin mengangguk setuju, pikirnya jika ia bersama y/n mungkin itu akan membuat y/n aman.


























Tbc..

Butterfly In The Dark  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang