Part 21

30 7 0
                                    

Taehyung dan Hanbin kini berada di luar ruangan pemeriksaan. Taehyung terus mengepalkan kedua tangan nya sambil menunduk. Hanbin melihat ekspresi itu untuk pertama kali nya.

"Dia akan baik-baik saja."

Ucapan Hanbin membuat Taehyung menengadahkan kepala nya, ia melihat Hanbin yang tersenyum lalu menepuk pundak Taehyung menenangkan.

Setelah beberapa menit dokter keluar menemui Taehyung dengan ekspresi yang sulit di tebak.

"Kami harus memeriksa keadaan nya lebih mendetail, kami juga akan melakukan beberapa tes karena aku mencurigai sesuatu yang mengkhawatirkan."

"Lakukan semua nya, aku sangat bergantung padamu."

Dokter itu mengangguk lalu kembali masuk, sedangkan itu Taehyung kembali terduduk. Perasaan nya semakin kalut saat mendengar penuturan dokter.

Tiba-tiba seseorang datang dengan terengah-engah, ia berdiri di hadapan Taehyung yang menunduk itu.

"Ini tujuan mu membuat y/n bersamamu?"

Itu adalah suara hyunjin, Taehyung menatap wajah hyunjin yang menunjukan kemarahan pada nya. Hyunjin mencengkram baju taehyung lalu satu pukulan telak mengenai wajah nya.

"Hentikan!"

Ucap Hanbin saat hyunjin bersiap menonjok Taehyung lagi.

"Kau mau mati?"

Tanya Taehyung sambil terkekeh.

"Sial! Kenapa y/n harus bertemu dengan orang gila seperti mu?!"

"Hentikan hyunjin ku mohon!"

Hanbin membawa hyunjin menjauh dari Taehyung.

"Ini bukan saatnya kalian berbuat seperti ini, y/n sedang sekarat di dalam!"

Hyunjin mengacak rambutnya sendiri sambil menatap ruangan yang masih tertutup itu.

Setelah beberapa jam seluruh pemeriksaan sudah selesai di lakukan, y/n kini berada di ruang perawatan karena sudah sadar. Ia menatap nanar langit-langit kamar sambil menitikkan air mata nya.

Sedangkan itu hyunjin dan juga Taehyung terdiam di tempat nya saat mendengar penuturan dokter. Mereka mendiagnosa bahwa y/n mempunyai penyakit mematikan , kanker otak stadium akhir.

"Dia sudah melewatkan hari-hari yang berat, ia mungkin sudah lama merasakan nya namun tidak berani memeriksakan diri."

"Di stadium akhir, nona y/n akan merasakan sakit yang sering muncul bahkan mengakibatkan pingsan ."

"Kemungkinan terburuknya ia akan mengalami kelumpuhan dan juga penglihatan yang mengabur."

Taehyung mengepalkan tangan nya, ia tak menyangka bahwa senyum indah itu menyimpan rasa sakit yang luar biasa. Sedangkan hyunjin, air matanya sudah tidak tertahan lagi. Seharusnya ia berani lebih cepat membawa y/n untuk pemeriksaan saat ia mentah-mentah menolak ajakan nya. Kini semuanya seakan sudah terlambat.

"Yang harus kita lakukan sekarang adalah terus memantau keadaan nya, nona y/n harus menjalani operasi namun banyak resiko yang harus di sadari."

"Bahkan operasi saja belum tentu bisa menyelamatkan nyawa nya, yang harus kalian lakukan adalah terus memberikan semangat pada nya."

Pintu ruangan terbuka, y/n menatap hyunjin yang baru masuk itu dengan mata yang berbinar. Mata indah yang selalu hyunjin puja dan senyuman manis yang selalu membuat hyunjin merasa tenang di dekat nya.

"Aku senang bertemu dengan mu lagi hyunjin-ah"

Hyunjin mengangguk sambil tersenyum, ia berjalan mendekati ranjang y/n lalu membawa nya kedalam pelukan.

Hyunjin memeluk y/n dengan erat, ia menumpahkan segala rasa yang selama ini ia pendam. Ingin rasanya hyunjin menggantikan posisi y/n sekarang.

"Kau baik-baik saja?"

Hyunjin menjawab nya pelan lalu mengurai pelukan mereka. Hyunjin memegang tangan y/n erat sambil terus tersenyum.

"Kau bahagia bersama Taehyung selama ini?"

Y/n terdiam sebentar lalu mengangguk pasti.

"Dia menjadi orang yang hangat, aku hebat karena bisa merubah nya menjadi seperti itu."

Hyunjin lagi-lagi tersenyum sambil mengusak rambut y/n.

"Itulah cinta, bisa mengubah hal yang mustahil menjadi mungkin. Cinta itu memurnikan, cinta itu bersih dan kau adalah hal indah bagi kami."

































Tbc..

Butterfly In The Dark  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang