Bab.14

71 5 0
                                    


Hari ini kami berbelanja keperluan Ellisa sekolah.Dia minta beli sepatu dan tas baru,juga beli peralatan sekolah lainnya seperti buku,pensil dll.

Ternyata weekend terakhir sebelum tahun ajaran baru, hampir semua toko peralatan sekolah rame oleh ibu2 yg berburu peralatan sekolah seperti aku.Setelah beli buku dan perintilannya kami ke mall untuk beli tas dan sepatu.Karena Ellisa juga ngicer tas disebuah mall dikota kami.

"Mbak mau yg mana??"kulihat dia binggung dengan dua pilihan sepatu yg ada didepannya.

"Binggung nda,boleh beli dua ngak??sepatu sekolah mbak sudah sempit semua."

"Trus sepatu yg lama mau dikemanain,kan massih bagus itu??giliran ayahnya ikut bersuara.

"Dikasih kan yg membutuhkan aja yah,masih bagus kok cuma sudah sempit aja dikali mbak."

"Ya udah ambil 2 buat sekolah ya,,buat ganti ganti soalnya takut nanti basah atau kehujanan."

"Makasih bunda, makasih ayah."

Memang sepatu El buat sekolah sudah kekecilan.Sudah ngak nyaman lagi buat dipakai,kenapa beli 2 karena buat cadangan kalau pas basah masih ada sepatu buat dipakai sekolah.

Selesai belanja semua keperluan Ellisa,kita lanjut nemenin El main ditime zone.Anak itu sudah merenggek minta main dari dirumah.Aku hanya nunggu diruang tunggu sama ayahnya,karena dia ngak mu ditungguin didalem katanya sudah besar,ya juga sudah naik kelas 4 SD.

"Kenapa Yang kok benggong terus dari tadi??"kulihat istriku hari ini banyak diam dibandingkan hari sebelumnya.

"Enggak pp cuma capek aja."

"Mau pulang sekarang biar mas panggil El??"

"Jangan mas!El baru aja main kita tunggu aja disini bentar lagi juga dia selesai kalau lapar."

"Tapi kamu benggong terus dari tadi kenapa??kepikiran bapak??"kulihat istriku terdiam sejenak, kemudian dia mengangguk sebagai jawaban.

"Mau besuk nanti sore?"dia kembali mengangguk sebagai jawaban.

"Ok nanti kita besuk bapak ya,sudah jangan sedih gitu mukanya."

"Makasih mas"

"Sama sama,sudah ayoo kita panggil El sudah Dzuhur ini."

"Biar aku aja yg masuk,mas tunggu sini aja ya."

**************

Setelah pergulatan batin yg cukup panjang, akhirnya aku putuskan untuk menjenguk bapak.Ellisa kami titipkan ditempat ibu,aku besuk bersama Damar dan mas adi.Info dari Damar kalau bapak sudah keluar dari ICU,jadi kita bisa besuk sore jam 4 sampai jam 6 sore.

Dalam perjalanan ke RS aku hanya diam,banyak pikiran yg berkecamuk diotakku.Aku hanya jadi pendengar obrolan adik dan suamiku.Rasanya ngak ada minat untuk ikut mereka ngobrol,terlalu banyak pikiran yg membuatku malas untuk sekedar bicara.

"Dek ayo turun kita sudah sampai??"

"Ehh ya kok aku ngak tahu."

"Mas perhatiin dari tadi ngalamun,kenapa heeumm??"kuusap lembut pipi istriku,aku melihat gurat kesedihan diwajahnya.
Info damar sudah turun dari mobil duluan yaa.

"Aku ngak pp yuuk turun sudah ditunggu Damar."saat aku ingin membuka pintu mobil,tangnku dicekal oleh mas Adi."kenapa mas??"

"Apa pun yg terjadi didalam nanti,ingat ya ada mas yg selalu ada buat kamu bagaimana pun keadaannya."

Aku dan CeritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang