Bab.22

62 6 0
                                    


"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"kami menyambut opa Ghani dan Oma Shinta.

Kami mempersilahkan beliau masuk dan kami duduk bareng diruang tamu.

"Opa dan Oma gimana kabarnya sehat?"ucap mas Adi.

"Alhamdullilah kami semua sehat Nak,El sudah besar ya kok malu gitu?kata Oma Shinta.

"El ayo duduk sebelah oma dan opa"kata mas Adi,aku hanya menatap interaksi antara mereka.

"Enggak mau disini aja sama bunda"jawab Ellisa malu sambil bersembunyi di belakangku.

"Ayo bunda temani,kamu kalau malu ya "aku membawa El untuk salim kepada opa dan oma.

"El sudah besar ya?kelas berapa?"tanya oma Shinta.

"Kelas 6 Oma"kata El malu malu.

"Sudah besar ya,mau sekolah dimana nanti SMP."tanya opa Ghani.

"Mau mondok di Kudus opa"

Kami mendengarkan obrolan El dengan opa dan oma'y.Lambat laun El bisa ngobrol santai, tanpa canggung kaya tadi pertama ketemu sama beliau.

Mas Adi dan opa Ghani ngobrol diruang kerja,sedangkan kami para perempuan ngobrol banyak hal didapur sambil menikmati salad buah yg aku buat kemarin.

"Nduk terima kasih ya sudah sayang sama Ellisa,oma bahagia liat Ellisa sekarang.Adi anak yg baik,alhamdullilah ketemu pasangan yg baik juga.Oma dan opa banyak salah sama Adi dan El dulu,kami terlalu memaksa dia buat bertanggungjawab atas apa yg dia tidak lakukan."

"Adi kehilangan masa mudanya untuk bertanggung jawab terhadap Mirna dan Ellisa.Adi sayang banget sama El walau pun dia terlalu kaku orangnya.Sekarang Adi sudah banyak berubah,bisa lebih hangat sama keluarga."

"Nissa sayang sama El seperti anak sendiri.El anak yang baik,dia rajin dan pintar.Mas Adi memang kaku awalnya,tapi sekarang sudah lebih hangat sikapnya,lebih terbuka juga."

"Oma dan opa jangan sungkan sama kami,kalau kangan sama el bisa kapan aja ketemu,telfon silahkan nanti kita tukeran nomer telfon Oma,biar mudah komunikasinya.Tapi maaf mungkin beberapa tahun kedepan oma dan opa bakalan jarang ketemu El,karena nanti niatnya setelah lulus El mau masuk pesantren di Kudus."

"Kami awalnya keberatan dengan keinginan El buat masuk pesantren tapi setelah saya dan mas Adi berembug akhirnya kami menyetujui keinginan El.Masuk pesantren adalah murni keinginan El,jadi kami sebagai orang tua hanya mendukung apa pun keinginan El asalkan itu baik.
Tapi setiap bulan ada jadwal kunjungan,oma dan opa bisa ikut kami berkunjung kesana.Apa lagi sekarang Oma mau menetap di Jepara jadi lebih dekat ke Kudus."

"Terima kasih sudah membimbing El,mengajarkan hal baik kepada dia.Kami mendukung apa pun keinginan El selama itu baik,Oma bahagia liat El disayang sama kalian,
walau pun El bukan anak kandung kalian."

"Oma ngak usah berterima kasih, terus aku ngak sebaik yg Oma katakan.Nissa hanya manusia biasa yg masih banyak kekurangan,kami hanya sedang belajar jadi orang tua yg baik buat El dan insya Allah adik adiknya kelak aamiin."

"Aamiin semoga Allah segera menitipkan malaikat kecil lagi di keluarga kalian"

"Aamiin.'

Kami pun bercerita banyak hal tentang kebiasaan El selama ini dan lain sebagainya.Saat kami ngobrol tapi El tidak ikut,dia lagi ikut Damar buat beli es cream.
Kami memang sudah memberi tahu El tentang semuanya,
awalnya El sedih,dia jadi lebih pendiam dan terlihat murung setiap hari.Tapi itu ngak berlangsung lama hanya 3 harian,setelah kami berikan pengertian alhamdullilah dia sudah bisa menerima semuanya.

Aku dan CeritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang