Bab.16

71 6 0
                                    


Hampir 2 bulan setelah kejadian budhe dateng kerumah hidupku sedikit banyak berubah.Aku harus terapi dan konsultasi seminggu sekali,karena kejadian itu berefek besar terhadap mentalku.Minggu kemarin adalah sesi terakhirnya terapi menurut dokter aku sudah jauh lebih baik & aku pun merasakan perubahan yg lebih baik dari sebelumnya.

Bapak sudah jauh lebih sehat itu info yg kudapat dari Damar dan mas Adi.Selama ini merekalah yg bergantian menenggok bapak,aku hanya menitipkan makanan atau bapak 2 keperluan lainnya untuk bapak.Besok rencananya aku mau ketemu bapak,tapi mas Adi menyatakannya untuk ketemu dirumah aja biar nanti bapak dijemput oleh Damar.Mas Adi hanya mau aku nyaman aja, takutnya kalau dikontrakkan bapak nanti ngak nyaman kalau ngobrol.

"Jangan gugup itu dek??"

"Kelihatan banget ya mas?"

"Muka kamu tegang banget dek,tangannya sudah dingin gini."

"Hihihi aku kebelet pipis."

"Nach kan tegang gitu,ya udah sana minum sekalian biar ngak tegang banget."

"Ok bentar ya mas."

Aku berlari kekamar mandi setelah itu lanjut wudlu dan minum biar lebih tenang.Saat aku turun ku dengar sayup2 suara bapak.Hatiku sudah tak karuan rasanya,badanku mendadak kaku,ingin lari kekamar tapi aku ngak boleh gini terus,aku bisa dan pasti bisa.
Bismillahirrahmanirrahim pasti bisa melalui ini semua.

"Nach itu Nissa sudah turun duduk sini Yang,kok malahan benggong ditangga gitu."

"Ehh ya maaf mas" aku berjalan mendekat kearah ruang tengah,rasanya masih ngak nyangka,bisa ketemu bapak dirumahku dengan kondisi yg berbeda.

"Assalamu'alaikum bapak sehat??"

"Waalaikumsalam alhamdullilah sehat seperti yg kamu lihat."

"Damar mana pak kok ngak kelihatan??"

"Tadi langsung pergi habis jemput bapak,katanya mau rapat dikecamatan."

"Ohh ya udah,,Nissa buatin minum dulu ya??bapak mau minum apa??"

"Teh aja bapak ngak minum kopi."

"Tunggu sebentar Nissa ambilin dulu,bapak ngobrol dulu sana mas Adi ya."

"Ya makasih."

Aku kebelakang meninggalkan bapak dan mas Adi.Aku menyiarkan teh hangat dan pisang goreng.Seingatku dulu bapak suka minum teh poci dengan gula batu dan pisang goreng,semoga selera bapak ngak berubah setelah lama ngak ketemu.

Seingatku dulu bapak suka minum teh poci dengan gula batu dan pisang goreng,semoga selera bapak ngak berubah setelah lama ngak ketemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku dan CeritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang