🔐 Chapter 74 🔐

207 8 0
                                    

TERKUNCI

[Tersedia hanya di PDF]

CUPLIKAN

***

"Cih, cih cih, cih. Awas saja, Aldora. Kau kira aku tidak tahu permainanmu sudah dimulai," batin Apo tegar. Ibunda Raja Millerius syok Apo berani kepada puteranya. Semua orang ikut terkesiap saat sang dominan tak langsung membalas.

"Natta, lebih baik kau tidak terlibat dalam hal ini," ujar Raja Millerius memperingati.

"Loh? Kenapa?" tantang Apo dengan raut cadas. "Bukankah yang saya katakan benar? Jika cuma saksi satu, ya harus dicari saksi lain dong, Yang Mulia. Tadi ada loh Iridesa bilang penembak gaib dan pelaku pembakarannya. Kira-kira siapa mereka ya, Yang Mulia? Harusnya dia ditangkap, karena Iridesa pasti tidak salah! Kenapa malah Iridesa yang kena batunya? Saya jujur tidak suka dengan pendapat Anda barusan!" tegasnya tanpa tedeng aling-aling.

"NATTA!" bentak Raja Millerius. "JIKA KUBILANG BERHENTI, MAKA BERHENTI SEKARANG! INI SAMA SEKALI BUKAN URUSANMU!"

Kaki Apo sampai bergetar mendengar gelegar besar barusan. Pelupuk matanya perlahan basah walau Raja Millerius tak bermaksud membuat dirinya malu. Lelaki carrier itu tak tahu keterlibatannya membela "si mencurigakan" akan membahayakan posisinya sendiri.

 Lelaki carrier itu tak tahu keterlibatannya membela "si mencurigakan" akan membahayakan posisinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐓𝐇𝐄 𝐊𝐈𝐍𝐆'𝐬 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄 [🔐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang