🔐 Chapter 100 🔐

131 4 0
                                    

TERKUNCI

[Hanya tersedia di PDF]

CUPLIKAN

***

🔞🔞🔞🔞🔞🔞

Kebingungan lelaki carrier itu dihapuskan tutur kata lembut sang pemilik seluruh kehidupannya.

“Apa kau mau disentuh seperti ini?” tanya Raja Millerius.

“Huh?”

“Maksudku, mungkin saja kau punya preferensi lain.” Benda tegak itu dikocok lagi, sambil menunggu Apo memberikan jawaban pasti. “Bagaimana, Natta? Aku ingin sekali mendengar harapanmu.”

Demi Tuhan, baru kali ini Raja Millerius meminta maaf karena dulu sering sembarangan menyetubuhinya. Dominan itu mengaku kepikiran setiap Apo berdarah karena mereka bercinta. Bila dirinya keluar terlebih dahulu, sang suami diam-diam terbebani hati. Pengakuan bahwa dia suka missionary, tidak membuat keegoisan itu bertahan lebih lama.

Kini Raja Millerius mengecup kening Apo penuh kesabaran. Dia pancing si manis bicara berhubung mereka sudah menikah lumayan lama—bukankah setahun cukup untuk belajar jadi suami dewasa? Pikirnya satu minggu belakangan.

Apo pun membuka bibir delimanya yang bergetar karena malu. Dia bilang: “U—um, ada sih … tapi, bagaimana kalau Anda tidak kuat sampai selesai?” tanyanya lalu memeluk Raja Millerius. Ragu-ragu dia membisiki sang suami dengan telinga memerah. Jawaban yang didapat justru mengejutkan karena Apo langsung diangkat ke ‘gendongan depan’ yang membuat kakinya terapit lengan-lengan kekar Raja Millerius.

Katanya: “Kenapa tak kita coba saja?” sambil berlutut diantara dinding dan tubuh liatnya sendiri. Apo pun terlonjak dan memejamkan mata selagi penis Raja Millerius menerobos dalam tubuhnya. Dia mengalungi leher sang suami lebih erat supaya tak mudah jatuh. Dadanya berdebar hebat karena campuran adrenalin yang terpompa sampai ubun-ubun.

“Mmmh,” lenguh Apo sambil menggigit bibirnya sendiri. Dia refleks membenamkan wajah ke dada Raja Millerius karena orgasme hanya karena titik g-spot-nya terhantam langsung. Liquid bening dari rahimnya berceceran semakin banyak ke seprai, menimbulkan motif abstrak terpisah-pisah.

“Ha ha ha ha, pintar ...” puji Raja Millerius. “Tidak apa-apa, Cantikku.  keluarkan saja supaya kita menikmati bersama-sama.” Tanpa mengalihkan pandangannya sedetik pun.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐓𝐇𝐄 𝐊𝐈𝐍𝐆'𝐬 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄 [🔐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang