🔐 Chapter 63 🔐

440 26 1
                                    

TERKUNCI

[Hanya tersedia di PDF]

CUPLIKAN

***

Setiap suapan terasa pahit. Lidah Apo dipenuhi getar selama bubur itu meluncur dalam mulutnya. Namun aneh, dia tenang saat mereka begitu dekat. Parfum wangi Raja Millerius membiusnya seperti gardenia flower dan mimosa. "Hhhh, pintar ... ayo lagi, Natta. Makanlah yang banyak dan tetaplah hidup," bisiknya di telinga Apo.

Si manis tetap terpejam, meski kesadarannya ada. Dia lelah luar dalam karena terlalu sering menangis.

Diam-diam, jauh di lubuk hati Apo sebenarnya masih ingin mengakhiri napas. Bila tidak sekarang (karena masih di depan Raja Millerius), dia akan menyelinap besok, atau besoknya lagi untuk mencari tempat terbaik.

Tuhan ....

Apakah diantara bintang-bintang?

Apakah diantara malam yang menawan seperti sekarang.

Tower of London rasanya tak terlalu buruk untuk ide memenggal kepala. Apo rasa kematian cepat lebih baik, daripada ribut menggali isi jantungnya sendiri.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐓𝐇𝐄 𝐊𝐈𝐍𝐆'𝐬 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄 [🔐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang